Wartaniaga.com, Marabahan- Lebih dari setahun jembatan penghubung antara desa Pandan Sari dengan desa Barunai Baru dan desa Andaman 1 Kecamatan Anjir Pasar Kabupaten Barito Kuala ( Batola) dikeluhkan warga sekitar. Pasalnya, jembatan ini menjadi satu- satunya akses penghubung ketiga desa tersebut.
Jembatan tersebut ditutup pemerintah kecamatan karena kondisinya yang sudah sangat memprihatinkan. Dibangun sekitar tahun 80an, jembatan dengan panjang lebih dari 50 meter ini patah di bagian tengahnya.
Kepala Desa Andaman, Mulkan mengatakan sejak ditutup warga harus memutar dengan jarak kurang lebih 1 kilometer untuk dapat menyeberang.
” Anak- anak yang sekolah, para petani yang ingin menjual hasil pertaniannya harus menggunakan jembatan di desa sebelah untuk bisa menyeberang,” jelasnya, Senin (3/2).
Terlebih lagi, kata Mulkan persis di dekat jembatan itu terdapat masjid sehingga menyulitkan warga yang ingin beribadah.
” Sebentar lagi bulan Ramadhan, sekali lagi warga terpaksa memutar untuk ke masjid,” katanya.
Sebenarnya warga sudah berupaya memperbaiki jembatan tersebut secara swadaya tetapi tak bertahan lama jembatan kembali ambruk.
” Sudah sering kami ajukan untuk perbaikan tetapi sampai sekarang belum ada. Terakhir ada informasi bahwa 2027 akan diperbaiki oleh pemerintah kabupaten,” paparnya.
Menurut Mulkan, tahun 2027 terlalu lama. Mereka berharap bisa dipercepat sehingga masyarakat bisa kembali menggunakan jembatan andaman itu.
Sementara itu, Ricko salah seorang warga desa Andaman 1 mengaku aktifitas kesehariannya terganggu dengan ditutupnya jembatan tersebut.
” Setiap hari saya mengantar adik sekolah harus memutar jauh. Sebelumnya mereka bisa berangkat sendiri dengan berjalan kaki atau bersepeda menyeberang jembatan itu,” tuturnya.
Reporter : Eka Pertiwi
Editor : Aditya