Cegah Batuk Rejan Anak dengan Imunisasi DPT-HB-Hib

Ahli Epidemiologi Dinkes Kota Banjarbaru Edi Sampana (Foto:Ist)

Wartaniaga.com, Banjarbaru – Pertusis (batuk rejan atau batuk seratus hari) adalah penyakit menular pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertusis.

Penyakit ini sering menyerang anak usia dibawah 5 tahun. Saat ini, sedang melanda wabah Pertusis ini di Selandia Baru.

Gejala penyakit dimulai dengan demam, biasanya disertai batuk dan keluar cairan hidung. Pada minggu kedua, timbul batuk paroksismal sebagai gejala khas Pertusis.

Orang yang terinfeksi dapat menularkan kepada orang lain selama 2 minggu sampai dengan 3 bulan setelah terjadinya Pertusis. Pertusis berat terjadi pada bayi muda yang belum pernah diberikan imunisasi.

Di Indonesia, sampai dengan tanggal 8 Desember 2024 dilaporkan 1.826 suspek Pertusis dan jumlah kasus konfirmasi Pertusis sebanyak 664 yang tersebar pada 125 kabupaten/kota di 29 provinsi.

Pencegahan Pertusis pada anak dengan memberikan 4 dosis imunisasi DPT-HB-Hib yang diberikan pada usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, dan 18 bulan.

Adapun untuk mendapatkan imunisasi bisa mendatangi puskesmas, klinik terdekat, bisa juga ke RS pemerintah/swasta.

Apabila masih ada anak yang tidak atau belum lengkap 4 kali imunisasi DPT-HB-Hib, maka imunisasi DPT-HB-Hib dapat dilengkapi sampai anak berusia 5 tahun.

Pencegahan Pertusis pada anak usia >5 tahun dan orang dewasa dapat dilakukan dengan menggunakan vaksin yang mengandung antigen Pertusis (DPT atau TdaP) yang dapat diperoleh secara mandiri di rumah sakit.

Penulis : Ahli Epidemiologi Dinkes Banjarbaru

Editor : Eddy Dharmawan

Pos terkait

banner 468x60