Wartaniaga.com, Banjarbaru – Pentingnya ASI bagi kesehatan bayi yang baru lahir adalah hal yang tidak bisa digantikan dengan air tajin maupun susu formula.
Hal ini dikarenakan selengkap apapun nutrisi yang terkandung dalam susu formula, tidak akan dapat mengimbangi nutrisi yang terdapat dalam ASI.
Demikian disampaikan dr Juhai Triyanti Agustina Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru saat menyampaikan pentingnya Air Susu Ibu (ASI) bagi bayi yang baru dilahirkan, Jum’at (8/11).
Ia menjelaskan, manfaat ASI bagi kesehatan bayi, diantaranya adalah: 1) Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi yang berguna untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan fisik serta kecerdasan.
2) Melindungi bayi dari alergi.
3) Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan kepada bayi dalam keadaan segar.
4) Membantu dalam memperbaiki refleks menghisap, menelan dan pernapasan bagi bayi.
5) Bayi dapat lebih sehat, lincah dan tidak cengeng.
6) Bayi tidak sering sakit.
Adapun dampak pada bayi jika tidak mendapatkan ASI eksklusif, dr Juhai Triyanti memaparkan setidaknya ada 5 yaitu ;
1. Tumbuh kembang otak kurang optimal
2. Kurangnya ikatan emosional dengan ibu
3. Rentan mengalami infeksi
4. Berisiko tinggi mengalami penyakit non infeksi
5. Gangguan Kesehatan Pencernaan
“Sedangkan waktu pemberian ASI selama 2 tahun atau lebih.
Untuk ASI ekslusif sampai bayi usia 6 bulan,” ungkapnya.
Di atas 6 bulan lanjut dr Juhai Triyanti, bayi sudah bisa mendapatkan makanan tambahan pendamping ASI (MPASI).
Ia berpesan untuk ibu yang mempunyai Bayi :
Pertama, Jangan pernah berhenti untuk memberikan ASI pada anaknya.
Karena ungkapnya, ini anugerah terindah yang Allah berikan pada ibu , dan tidak semua perempuan dapat dianugerahi anak oleh sang Pencipta, maka bersyukurlah.
“Yang kedua dengan menyusui bayinya akan terjalin ikatan emosional yang dalam bagi seorang ibu dengan anaknya,” tandas dr Juhai Triyanti.
Sementara itu, Edi Sampana Ahli Madya Epidemiologi Dinkes Kota Banjarbaru mengatakan bayi usia kurang dari 6 bulan rawan terkena diare karena tidak diberi ASI eksklusif.
“Perut bayi usia <6 bulan belum siap menerima makanan selain ASI.
Karena itu, kalau salah pengolahan makanan atau ada kuman yg masuk ke mulut anak, maka anak akan diare,” jelasnya.
Ia mengatakan bahwa studi membuktikan bayi yang minum susu botol kebanyakan terkena diare. Penyebabnya, ada kuman penyakit di susu botol. Ini terjadi karena ibu tidak telaten membersihkan botol dan dotnya.
“Karena itu, dianjurkan memberi susu formula pakai cangkir dan sendok saja, tidak pakai botol susu serta lebih baik dan aman pakai ASI,” tutupnya.
Editor: Eddy Dharmawan