Wartaniaga.com, Banjarmasin – Memudahkan pelayanan penukaran uang rupiah baru, Bank Indonesia Provinsi Kalsel meluncurkan Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idul Fitri atau SERAMBI 2024.
Bertempat di Halaman samping kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalsel, acara ini digelar sekaligus berbuka puasa bersama, Jum’at (15/3).
Setelah salat Magrib bersama, BI juga menggelar Bincang-bincang Media (BBM) bersama awak media yang hadir pada acara tersebut.
Selain membicarakan kondisi ekonomi secara global, juga membicarakan mengenai kondisi ekonomi terkini di Kalimantan Selatan pasca Pemilu 2024 oleh Indra Gunawan, Ekonomi Ahli Kelompok Perumusan Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah dan Provinsi BI Kalsel.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalsel Wahyu Pratomo langsung memimpin kegiatan BBM menjelaskan mengenai program Serambi 2024 yang baru dilaunching.
Ia menyebutkan ada beberapa jenis layanan penukaran uang, Pertama, KASKEL BAIMAN (Kas Keliling Baimbaian Perbankan), yaitu layanan penukaran uang yang dilakukan secara bersinergi dengan perbankan.

Kedua, LAKASI (Layanan Kas Keliling Susur Sungai) yaitu layanan penukaran uang untuk masyarakat tepian sungai. Ketiga, KALIMAN-TREN (Kas Keliling ke Masjid dan Pesantren), yaitu layanan penukaran uang khusus kepada masjid dan pesantren. Keempat, kas keliling khusus seperti di pasar wadai, pelabuhan dan bandara.
“BI bekerja sama dengan perbankan menyediakan 217 titik lokasi penukaran. Terdiri dari 195 titik diperbankan dan 22 titik di Bank Perkreditan Rakyat,” ungkap Wahyu.
Sedangkan jangkauan layanan kepada masyarakat lanjutnya, diperluas melalui Kas Keliling Bersama Perbankan (KALIBER) yang hadir di tiga daerah yaitu, Banjarmasin, Hulu Sungai Tengah, Kotabaru, Tabalong dan Tanah Bumbu.
Untuk layanan penukaran uang Rupiah melalui kas keliling, masyarakat diharapkan memesan melalui Aplikasi PINTAR (Penukaran dan Tarik Uang Rupiah) ; https://pintar.bi.go.id.
SERAMBI 2024 menjadi momen BI untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk semakin Cinta, Bangga dan Paham Rupiah.
Cinta Rupiah diwujudkan dengan senantiasa menyayangi Rupiah dengan mengenali ciri keaslian uang Rupiah yaitu, Dilihat, Diraba, Diterawang (3D), dengan merawat rupiah yang dimiliki dengan baik yaitu Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan diremas, Jangan distapler dan Jangan dibasahi (5J).
Bangga Rupiah karena Rupiah tidak hanya sebagai alat pembayaran yang sah dalam kegiatan perekonomian nasional tetapi juga simbol kedaulatan bangsa.
Penggunaan uang Rupiah di NKRI memiliki peranan penting dalam menjaga kedaulatan negara. Sementara itu, Paham Rupiah ditunjukkan melalui perilaku bijak berbelanja sesuai kebutuhan.
“Berbelanja produk dalam negeri untuk mendukung UMKM nasional, serta menabung dan berinvestasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,’ tandas Wahyu.
Editor:Eddy Dharmawan