Soal Corona, Meski Belum Lockdown Pemko Perketat Pengawasan

Wartaniaga.com,Banjarmasin- Pemerintah Kota Banjarmasin masih belum memutuskan untuk melakukan Lockdown atau pembatasan segala aktifitas di Kota Banjarmasin.

Pasalnya, Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan hingga saat ini belum ada data yang mengharuskannya melakukan pembatasan terhadap segala aktifitas warga yang ada di kota Baiman itu.

“Kalau melihat dari data yang kota dapat, belum saatnya kita menginstruksikan lock down di Banjarmasin,” ucapnya pada awak media, Minggu (15/03) Sore.

Dengan demikian, orang nomor satu di Banjarmasin itu menyebut jika aktifitas sekolah dan perkantoran masih belum di instruksikan untuk diliburkan.

Selain itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk menghindari kerumunan yang melibatkan banyak masa.

“Yang paling penting adalah menghindari aktifitas yang melibatkan lebih dari 50 orang,” jelas Ibnu.

Menurutnya, tentunya hal tersebut dianjurkan agar bisa mengurangi resiko penularan virus mematikan tersebut terhadap warga yang masih sehat.

Namun, jika konsentrasi massa itu adalah masyarakat lokal yang belum pernah melakukan kunjungan ke daerah terdampak, hal itu masih aman.

“Apalagi sekarang sedang dalam masa perayaan isra’ mi’raj, selama tidak melakukan kontak dengan orang asing yang terpapar virus itu, itu masih aman-aman saja, masih kita beri kelonggaran untuk melakukan kegiatan keagamaan itu,” ujarnya.

“Tapi kalau ada warga yang merasa tida enak badan, atau flu dan sebagainya, segera lakukan pemeriksaan ke dokter atau puskesmas terdekat. Dan lebih baik melakukan karantina terhadap diri sendiri,” sambungnya.

Ibnu juga mengaku tidak meliburkan kegiatan car free day (CFD) di kawasan pusat Kota Banjarmasin, di mana ribuan warga berkumpul untuk olahraga atau sekadar hiburan.

“Kita ingin memastikan saja bahwa ada keseimbangan antara panik dan waspada. Jangan sampai kepanikan ini memperkeruh suasana, tetapi jangan juga dianggap lamban dalam bertindak ketika kita tidak tahu permasalahan yang terjadi,” paparnya.

Ia tidak berkilah, jika pihaknya akan mengumumkan kondisi darurat atau meliburkan sekolah dan perkantoran, menutup tempat publik seperti mall, pasar dan lain-lain, jika situasinya meningkat. “Dengan catatan, jika situasinya sudah benar-benar darurat,” tandasnya.

“Yang paling penting memutus mata rantai, dan kita harus punya kesadaran itu. Kita memutus interaksi sosial dalam rangka memutus mata rantai penularan,” pungkas Ibnu.

Reporter/Foto : Fadlan Zakiri
Editor : Mukta

Pos terkait

banner 468x60