Wartaniaga.com, Banjarmasin – Untuk mengenalkan budaya sasirangan pada dunia, Banjarmasin Sasirangan Festival (BSF) 2020 akhirnya resmi dibuka oleh Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina di panggung utama BSF Atrium Duta Mall Banjarmasin, Rabu (04/03) Siang.
Ketua Pelaksana BSF, Doyo Pudjadi mengatakan pada pergelaran BSF kali ini digelar berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya pada tahun ini pergelaran fastival dilakukan pada dua lokasi yang berbeda.
“Tahun ini kita lakukan di dua tempat yaitu Duta Mall dan di Siring Menara Pandang, dari tanggal 4 hingga 8 Maret nanti” ucapnya.
BSF 2020 Resmi Digelar
Pria yang juga menjabat sebagai Asisten 1 Setdako Bidang Perekonomian dan Pembangunan di Pemko Banjarmasin itu mengungkapkan jika BSF tahun ini memiliki 5 keunggulan yang belum ada pada pelaksanaan sebelumnya.
Diantaranya yakni pengguanaan lokasi kegiatan BSF 2020 tanpa menggunakan APBD. Selain itu, jalur karnaval sasiranagan yang akan dilakukan nanti melalui jalan A Yani yang dimulai dari UIN Antasari sampai ke Halaman TVRI Banjarmasin.
“Yang lebih hebat lagi, Jember Fashion Carnaval (JFC) yang namanya sudah mendunia juga ikut meramaikan festival ini,” lugasnya.
Ia menambahkan, dalam rangkaian kegiatan nanti akan ada Sparkling On The River. “Ini merupakan sebuah media yang menunjukkan jika budaya sasirangan milik kalsel ini mampu untuk menembus pasr internasional,” jelas Doyo.
Ia menyebut peserta BSF kali ini tidak terbatas di Kalimantan Selatan saja, namun juga diikuti oleh provinsi lain, yaitu dari Kalimantan Timur, Jogjakarta, Jawa timur dan Kota Solo yang ikut memasarkan sasirangan di Duta Mall Banjarmasin.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor, melalui Staff Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Farid Fahmansyah berharap dengan terselenggaranya BSF ini bisa membuat kerajinan sasirangan menjadi penguat dalam sektor ekonomi di Kalsel.
“Saya yakin, Kalsel masih banyak memilki pemuda yang kreatif untuk membangun ekonomi kreatif di kalsel,” imbuhnya.
Menurutnya, sekarang kain sasirangan sudah mulai dipakai di kehidupan sehari-hari. Mulai dari pakaian kantor, sekolah, kaos dan lain-lain. “Api kita jangan berpuas sampai disini, mari kita buat kaon khas Kalses ini menjadi semakin terkenal di dunia i ternasional,” ajaknya.
Adapun Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina juga mengajak warga Banjarmasin untuk terbiasa memakai pakaian dengan motif sasirangan.
“Karena kain ini merupakan identitas dan kebanggaan masyarakat kita,” tutupnya. (adv)