Wartaniaga.com, Banjarmasin-Asinan buah atau yang dikenal masyarakat Banjar dengan istilah jarukan merupakan makanan tradisional yang kerap diminati banyak orang. Penjual jarukan yang menjajakan dagangan di jalan Sulawesi, Banjarmasin tidak pernah kesepian pembeli.
Seperti salah seorang pedagang jarukan, Sumiyati mengaku mendapat keuntungan lebih pada musim buah. Terlebih saat mereka menyediakan jarukan berbahan buah khas Kalimantan, seperti buah ramania, mangga dan rambutan.
“Alhamdulilah kalau lagi musim buah ada saja yang mencari jarukan buah musiman, ya tambahan rejekinya ada juga”, ujarnya Sumiyati kepada wartaniaga.com saat diwawancarai Jumat (31/01/2020).
Bisnis Paling Menguntungkan
Menurutnya jarukan yang paling diminati adalah jarukan buah ramania karena kini cukup sukar ditemui di perkotaan.
“Itu ramania (yang paling) laris, tiap hari habis. Mungkin karena memang sulit dicari jadinya banyak yang beli”, tutur ibu yang akrab disapa Isnani ini.
Pedagang yang mengaku sudah berjualan sejak tahun 1985 ini mendapatkan buah untuk dijaruk dari salah satu pasar tradisional di Banjarmasin.
“Tidak punya kebun, ini beli di Pasar Hanyar terus diolah baru dijual lagi”, katanya.
Pembeli jarukan Sumiyati berasal dari berbagai kalangan, terlebih lagi anak muda yang penasaran akan citarasa jarukan buah tradisional.
“kalau yang beli macem – macem, PNS ada, guru sekolah ada, ibu – ibu ada. Biasanya kakanakan (anak muda) yang beli, mungkin karena penasaran sama rasa jarukan”, jelasnya.
Untuk harga, Sumiyati tidak mematok harga tertentu. Jarukan yang dijualnya dijajakan didalam toples besar, dan dijual tergantung oleh seberapa banyak yang diinginkan pembeli. Sebungkus jarukan bisa dibeli mulai dari harga tiga ribu rupiah hingga sepuluh ribu rupiah.
Reporter : Nagawati Limantara
Editor : Akbar Laksana