“Dengan kita mengetahui cerita atau asal-usulnya, akan tumbuh rasa peduli atas keberadaan situs ini,” ujarnya.
Selain sebagai pemberi informasi, Pria dengan sapaan Andy itu mengatakan, papan tersebut juga sebagai penambah daya tarik bagi wisatawan atas keberadaan situs itu sendiri. “Kalau hanya sebatas situs saja, itu kurang menarik wisatawan,” imbuhnya.
Andy memaparkan, 2019 lalu pihaknya baru membuat 9 papan informasi yang disebar di 9 titik situs bersejarah di Kota Banjarmasin. Diantaranya kawasan wisata Siring Bekantan, Mesjid Sabilal Muhtadin, Tugu Pahlawan Sembilan November, RTH Taman Kamboja, Makam Pangeran Antasari, Makan Sultan Suriansyah, Mesjid Sultan Suriansyah, Siring Nol Kilometer, serta Klenteng Suci Noerani.
Ia menerangkan bahwa penjelasan disetiap papan informasi tersebut adalah hasil kerjasama Disbudpar dengan salah satu sejarawan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin.
“Itu adalah hasil penelitian dari Mansyur, salah satu sejarawan yang ada di Banjarmasin,” pungkasnya
Reporter / Foto : Fadlan Zakiri
Editor : Erwand