Wartaniaga.com, Banjarmasin – Perpustakaan merupakan salah satu akses penting bagi penyandang disabilitas untuk memperoleh informasi. Selain aksesibilitas yang tersedia di dalam bangunan perpustakaan, cara penyediaan berbagai jenis bacaan juga harus sesuai dengan kebutuhan penyandang disabilitas dan lansia.
Bagi penyandang disabilitas netra, perpustakaan terakses adalah perpustakaan yang menyediakan bahan bacaan, baik buku, surat kabar, dan sumber lainnya, dalam format braille atau digital.
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan berencana melakukan pembangunan perpustakaan yang dirancang khusus difable agar bisa mempermudah penyandang disabilitas untuk menikmati bacaan di perpustakaan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Selatan Hj. Nurliani menyebutkan, pihaknya sudah melakukan pengkajian terkait rencana pembuatan perpustakaan buat difable dan lansia.
“Untuk anggaran sendiri kami dapatkan dari suntikan dana yang berasal dari pemerintah provinsi sebesar Rp 5 Miliar yang akan dilaksanakn pada tahun 2020 mendatang,” ujarnya.
Selanjutnya ia juga sudah menyiapkan peralatan untuk para penyandang difable seperti buku braille, alat bantu dengar, alat bantu pengelihatan, dan alat bantu lainnya.
“Pembangunan ini juga bertujuan untuk mendukung perda yang berkaitan dengan kota ramah disabilitas dan lansia,” tutupnya.
Reporter : Zakir
Editor : Muhammad Zahidi
Foto : Zakir