Wartaniaga.com, Banjarmasin – Dua hari yang lalu, Ir. H. Joko Wododo dan KH. Ma’ruf Amin resmi dilantik sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019/2024, hal ini tentunya membuat foto presiden dan wakilnya yang ada di dinding kantor, lembaga maupun sekolah harus diganti dengan yang baru.
Hal ini pula dijadikan peluang bagi sebagian pedagang foto presiden dan wakil presiden di kawasan perdagangan Komplek Penatu, Kelurahan Kertak Baru Ulu, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin. Sebelum pelantikan, mereka sudah memasok foto pasangan presiden dan wakil presiden pemenang pemilu beberapa bulan lalu dengan cara mencetaknya sendiri di karton
Seperti yang dilakukan Maryam, salah satu pedagang di kawasan Penatu ini. Ia mengaku sebelum dilantik orang-orang sudah banyak mencari foto tersebut untuk di pasang di sekolah maupun kantor tempat pembeli itu bekerja. apalagi setelah pelantikan kemarin.
Namun yang dijualnya itu bukan foto resmi dari hasil pengambilan foto di Istana Negara kemarin. Mereka mencetak sendiri foto tersebut dengan kertas karton biasa. “Kami belum dapat kiriman dari percetakan resmi di Jawa” ucapnya kepada wartaniaga.com, Selasa (22/10).
Pembelinya pun banyak berasal dari luar Banjarmasin, karena mereka beranggapan kalau membeli poster yang sudah ada ini asli harganya akan lebih murah dibandingkan foto aslinya. “Walaupun berbeda pose tapi mukanya kan sama aja” ungkap imran sambil memilih bingkai untuk foto presiden yang dibelinya. Ia merupakan salah satu pembeli yang berasal dari desa Anjir Muara, Kabupaten Batola.
Walaupun bukan foto resmi kebanyakan pembeli yang berasal dari luar Banjarmasin tidak menyoalkan karena alasan harganya lebih murah.
Namun yang dialami oleh maryam tidak sama dengan pedagang lainnya. Ramdhani, boruno, dan husaini.
Mereka mengaku belum merasakan penaikan omset penjualan foto tersebut. “Kan baru kemaren dilantik, jadi orang banyak belum membelinya. Kemungkinan kalau foto resminya sudah datang, kira-kira seminggu lagi baru banyak orang beli, ” ungkap Ramdhani.
Sama halnya dengan yang diungkapkan oleh husaini, pria paruh baya ini juga belum merasakan hasil dari foto yang ia jual dengan harga Rp 15.000 untuk sepasang Kepala Negara Indonesia ini, Husaini membandingkan dengan era presiden sebelumnya (Susilo Bambang Yudhoyono). “Di era SBY penjualan lancar dan bagus, banyak orang membeli untuk diletakkan di sekolah maupun kantor daripada sekarang,” ujarnya.
Rata-rata penjual disana mengeluhkan lambatnya foto resmi dari distributor pulau Jawa. Karena pembeli yang berasal dari instansi maupun kantoran kebanyakan hanya ingin membeli foto aslinya dibandingkan poster yang dijual sekarang.
“Kami berharap pihak distributor bisa lebih cepat mengirimkan foto resminya,” tutupnya.
Reporter : Zakir
Editor : Mukta
Photo : Zakir