Udara Kota Banjarbaru Tercemar

Wartaniaga.com, Banjarbaru – Kualitas udara di Kota Banjarbaru terdeteksi sangat tidak sehat alias tercemar akibat Kebakaran Lahan dan Hutan (Karhutla).

Hasil ini didapat oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarbaru ketika melakukan pengamatan terhadap parameter ISPU selama dua hari terakhir yang dimulai sejak kemaren hingga hari ini Sabtu 21/9/2019.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Kepala Seksi Tata Lingkungan, DLH Kota Banjarbaru, Rusmilawati mengatakan dari data laboratorium uji standar bersama Balai Besar Kesehatan Teknik Lingkungan (BKTL) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sudah mendapatkan hasil analisa terhadap kualitas udara di wilayah Banjarbaru.

“Data dari hasil lab membuktikan memang kualitas udara di Banjarbaru sudah masuk tingkat waspada yang tinggi atau sangat tidak sehat alias tercemar,” ujarnya kepada wartaniaga.com, Sabtu (21/9).

Selain itu, Ia menyebut paramater alat ISPU juga menunjukkan tingkat PM 10, akibatnya hal itu menjadi kekhawatiran, dan langsung mengubah status aman menjadi status siaga karena kadar udara yang ada di Kota Idaman tersebut sudah mencapai titik yang sangat tidak sehat.

“Paramater ISPU menunjukkan PM 10 ini menjadi kekhawatiran kami, makanya kami ubah yang sebelumnya status aman menjadi siaga,” ungkapnya.

Sementara itu, Mila memaparkan paramater ISPU di tingkat PM 10, dampaknya akan menyebabkan pandangan menjadi terganggu, dan dampak kesehatan akan semakin membahayakan. Bahkan, dalam hal ini apabila meningkatnya pembakaran lahan maka akan tinggi bahaya masyarakat dalam beraktivitas diluar rumah.

“Tingkat ISPU sudah menunjukan tingkat PM 10, dampak yang akan terjadi malah lebih mengkhawatirkan salah satu jarak pandang akan terganggu apalagi kesehatan,” bebernya.

Dalam hal ini, Ia menghimbau akibat tingginya parameter pencemaran udara di wilayah tersebut masyarakat diharapkan harus waspada terhadap dampak kabut asap yang mencemari udara di Banjarbaru.

Reporter : Riswan
Editor : Mukta
Foto : Riswan

Pos terkait

banner 468x60