Wartaniaga.com, Banjarmasin – Suasana pekat dan udara dingin serta debu menjadi teman sejati bagi Misriam, wanita berusia hampir 4 dekade ini berprofesi sebagai tukang sapu jalan di Kawasan Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin Tengah.
Berbekal sebilah sapu dan menggunakan pakaian serba orange, Misriam adalah satu dari tukang sapu di Banjarmasin yang kerap disebut pasukan orange, mereka membersihkan kota Baiman ditengah keheningan malam.
Kabut asap beberapa pekan terakhir yang kian masif dan makin tidak ada kejelasan kapan selesainya membuat banyak sebagian masyarakat Banjarmasin sudah mulai mengeluh, karena tentunya berdampak pada kesehatan.
Menurut Misriam, situasi akhir-akhir yang sangat meresahkan masyarakat karena berdampak pada kesehatan diakuinya sudah dirasakannya, ia mengalami pedih mata dan juga batuk-batuk akibat kabut asap tersebut.
“Dengan kabut asap ini yang tidak ada kejelasan kapan selesainya, sebenarnya saya anggap tak terlalu mengganggu pertamanya, tetapi belakangan ini saya sudah merasakan akibat kabut asap ini,” tutur Misriam kepada wartaniaga.com (22/9).
“Akan tetapi, walaupun cuma batuk kecil dan mulai pedih mata ini sudah mengganggu saya dalam pekerjaan saya,” Misriam menambahkan.
Misriam harapkan pemerintah khususnya instansi pemerintahan setempat bisa mencarikan solusi jalan keluar dari permasalahan kabut asap yang menjadi langganan Kalimantan Selatan setiap tahunnya.
“Saya berharap pemerintah bisa menyelesaikan masalah kabut asap ini,” tutupnya.
Reporter : Bayu
Editor : Mukta
Foto : Bayu