Pantau di Udara, Karhutla Sehari 20 Sampai 50 Hektar

Wartaniaga.com, Banjarbaru – Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan, saat ini masih terus berupaya menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalsel. Pasalnya, pihaknya masih terus fokus pada titik di beberapa luas wilayah yang berpotensi rentan terkena susulan api, hingga kini puluhan hektar hangus terpanggang setiap harinya.

Dalam itu, Kebakaran lahan prioritas bagi team rescue untuk menjinakan keganasan si jago merah di lahan dan hutan. Menurut Ketua Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, Wahyuddin, berdasar data pihaknya seharinya bisa mencapai 20 hingga 50 hektar terbakar.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Untuk itu Pihaknya terus meningkatkan penanganan dan kewaspadaan untuk selalu berpatroli di udara setiap dua kali sehari, tergantung titik hotspot yang parah.

“Kita sudah meningkatkan kewaspadaan terhadap Karhutla itu sendiri, mengingat titik hotspot yang parah maka kita lakukan patroli berkala agar antisipasi cepat di lakukan,” ujarnya kepada Wartaniaga.com via selular, Selasa (10/9).

Selain itu, Ia menambahkan BPBD Kalsel sedang berfokus pada titik api paling tinggi di lokasi yang sangat sensitif dengan pemukiman warga yaitu Guntung Damar.

“Untuk ini kami masih fokus di lokasi Guntung Damar karena titik hotspotnya paling tinggi saat ini apalagi dekat dengan pemukiman warga sekitar,” bebernya.

Selain itu, ia juga mengungkapkan kebakaran lahan yang terjadi di daerah saat ini sudah masuk potensi kewaspadaan tinggi. Untuk itu, pihaknya berusaha membuat catatan khusus dalam menanggulangi kebakaran lahan termasuk memaksimalkan water boombing dan patroli rutin dua kali sehari.

“Betul, potensi kewaspadaan terus kami tingkatkan, kita juga selalu membuat catatan khusus saat
melakukan patroli dan memaksimalkan Heli Water Boombing untuk memadamkan kebakaran yang titik api paling besar,” ungkapnya.

Sementara itu, data yang di pantau melalui udara oleh Wartaniaga.com bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menunjukkan bahwa, titik kebakaran paling besar saat ini, meliputi Aranio, Kurau, Bati-Bati dan Lianganggang.

Pria yang akrab disapa Wahyu ini, membenarkan hal tersebut titik api yang memang parah terjadi di beberapa wilayah khususnya di Kalsel yaitu Aranio, Kurau, dan Lianganggang. Namun, penyebab terbakarnya lahan itu sendiri, sebagian akibat ulah manusia. Namun, pihak BPBD dan BNPB masih terus berupaya melakukan investigasi.

“Benar, wilayah yang paling parah kebakarannya memang meliputi kurau, Aranio, Bati-Bati dan Lianganggang dengan luas lahan mencapai 20 hingga 50 hektar, untuk penyebab kebakaran sementara ini adalah ulah manusia tapi  kita akan terus berupaya dalam lakukan investigasi bersama BNPB dan BPBD Kalsel,” ucapnya.

Dalam hal ini, upaya BPBD dan BNPB akan terus di tingkatkan serta dapat memaksimalkan fasilitas yang ada, agar antisipasi dan memerangi Karhutla tidak menjadi setengah-setengah.

Repoter : Riswan
Editor : Hamdani
Foto : Riswan

Pos terkait

banner 468x60