Wartaniaga.com,Banjarmasin- Kawasan kuliner Wasaka yang terletak di bawah jembatan Banua Anyar Banjarmasin Utara menjadi salah satu destinasi baru bagi warga Banjarmasin dan sekitarnya. Sejak diresmikan Walikota Banjarmasin, H Ibnu Sina pada awal Januari lalu, tempat ini mulai ramai dikunjungi masyarakat.
Dibuka 2 kali dalam sepekan, yakni Selasa dan Sabtu para pedagang mampu membukukan omset hingga belasan juta rupiah perharinya.
Menurut Ketua Pokdarwis Wasaka Baiman, Hairani Nasri, paling kecil omset yang diperoleh dalam seharinya Rp 15 juta. “ Kalau hari Selasa sekitar Rp 15 jutaan, tetapi hari Sabtu bisa lebih besar” ujarnya seraya menambahkan waktu bukanya hanya sore hingga malam hari, pukul 15.00 sampai dengan 20.00 wita.
Dikatakannya, semakin banyaknya pengunjung menjadi motivasi bagi pedagang untuk menambah jenis kuliner yang disediakan.
” Pada saat dibuka oleh Walikota jumlah wadai dan makanan khas banjar sekitar 74 macam, sekarang sudah berjumlah 84 macam yang semuanya buatan dari warga Sungai Jingah dan sekitarnya ” papar Hairani kepada Wartaniaga.com, Selasa Sore (19/2).
Selain banyaknya pilihan jenis menu, rupanya kawasan kuliner yang satu ini juga menawarkan suasana yang tidak akan didapatkan di tempat lain.
“ Harga terjangkau, pilihan wadainya (kue,red) banyak, mudah dijangkau dari berbagai penjuru kota Banjarmasin dan yang tidak kalah penting adalah suasana sore di pinggir sungai Martapura yang menjadi ciri khas kota Banjarmasin menjadikan kami berbeda dengan kawasan lain” terangnya.
Menariknya, di sini tidak akan ditemukan pedagang yang menjual produk yang sama karena sudah dikoordinir agar saling melengkapi.
“ Pedagang yang berjualan di sini adalah warga Kelurahan Sungai Jingah mewakili setiap RT dan kami koordinir untuk membuat menu yang berbeda sehingga tidak tumpang tindih dengan pedagang yang lain” jelas Hairani.
Sementera itu, Camat Banjarmasin Utara, Apiluddin Noor mengungkapkan adanya kawasan ini selain untuk meraimaikan museum Wasaka juga memberdayakan masyarakat sekitar.
“Alhamdulillah, kita bisa memberdayakan masyarakat Sungai Jingah yang terkenal dari dahulu ahli dalam membuat wadai dan masakan banjar dan mereka kita tampung di sini,” katanya.
Dirinya berharap kawasan ini dapat menjadi salah satu destinasi wisata kuliner dan sejarah megingat letaknya berdampiangan dengan museum Wasaka. “ Ini bisa kita jadikan destinasi wisata baru di Banjarmasin, terlebih lagi letaknya persis di samping museum Wasaka” harap Apiluddin.
Reporter : Edhy Dharmawan
Editor : Didin Ariyadi
Foto : Edhy Dharmawan