Wartaniaga.com,Banjarmasin- Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan menyelenggarakan Training of Training (ToT) Ekonomi dan Keuangan Syariah untuk para pelaku dan akademisi yang terkait dengan sektor keuangan syariah.
Berlangsung selama 2 hari 24-25 Oktober 2018 di Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, kegiatan ini diikuti oleh 7 perguruan tinggi di Kalsel, pondok pesantren dan pemangku kepentingan ekonomi syariah.
“ Pengembangan ekonomi dan keuangan syariah bukan hanya sebatas lembaga keuangan dan pembiayaan syariah saja tetapi juga insdutri halal dan pasar keuangan syariah” demikian dikatakan Cecep Maskanul Hakim dari Departeman Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia saat pembukaan ToT Ekonomi dan Keuangan Syariah di Banjarmasin, Rabu ( 24/10).
Menurutnya, ada 5 pilar utama dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang membuat ekonomi syariah dapat berkembang dan sejajar dengan ekonomi konfensional.
Pertama, katanya pemberdayaan ekonomi pesantren dan pengembangan ekonomi syariah di industri halal.
“ Pengembangan pasar keuangan syariah, peningkatan pemahaman masyarakat terkait ekonomi syaraiah serta yang kelima adaah pengotimalisasian zakat, infak dan sadaqoh” terangnya.

Untuk itu, sambunganya Bank Indonesia telah menyusun konsep peta jaringan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Kalsel.
“ Kami sudah menyusun peta jaringannya yang merupakan roadmap turunan dari peta jaringan nasional dan telah disesuaikan dengan wilayah Kalsel” jelasnya.
Sementara itu, salah satu peserta, H Gusti Mahfudz ,Akt mengatakan ini sebuah langkah maju bagi Bank Indonesia yang telah memfasilitas dan berbagi informasi bagi para pelaku ekonomi syariah.
Dikatakannya, perkembangan ekonomi syariah memiliki prospek yang cukup cerah mengingat masyarakat Kalsel yang agamis. “ Saya berkeyakinan ekonomi syariah di Kalsel akan berkembang sejalan dengan ekonomi konfensional karena masyarakat kita terkenal sangat agamis” ujarnya.
Dikatakannya, training ini tentu akan memberikan wawasan bahwa ekonomi syariah akan berkembang dan memiliki prospek yang bagus.
“ Walau secara nasional marketshare nya baru diangka 5 persen tetapi dengan adanya pelatihan ini saya yakin perkembangan ekonomi syariah akan cerah karena akan banyak kader-kader yang ikut mengembangkannya” ungkap pemilik koperasi Teladan ini.
Reporter : Edhy Dharmawan
Editor : Didin Ariyadi
Foto : Edhy Dharmawan





















