Wartaniaga.com, Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menjadi Bank pertama di Indonesia yang mengembangkan tabungan emas dan menyediakan ATM emas untuk para nasabahanya. Sebanyak 50 unit ATM emas direncakan akan disiapkan di seluruh Indonesia demi melayani kebutuhan pelanngannya.
Direktur Sales and Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan ATM emas ini siap diterjunkan 50 unit di seluruh Indonesia. Meski demikian, untuk saat ini, belum diluncurkan secara resmi karena pihaknya masih perlu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Emas yang punya BSI Gold sekarang dengan karatase 99,99 persen, emas yang kita jual ke masyarakat adalah emas yang punya kemurnian 9 empat kali. Nanti kita bukan usahakan cuma SNI dan MUI ya tapi kita usahakan LBMA (London Bullion Market Association),” ujar Anton, kepada wartawan di acara Buka Bersama Media di Kantor BSI, Jakarta, dikutip Sabtu (8/3).
Anton optimistis bank emas akan memberikan daya tarik bagi para pelaku industri hulu hingga hilirisasi emas yang memberikan nilai tambah dalam rantai produksi. Alasannya, hilirisasi logam mulia meningkatkan nilai tambah bijih emas hingga 10 kali lipat.
“Di BSI sendiri bisnis bank emas memiliki berbagai keunggulan. Pertama, layanan bank emas pertama di Indonesia dengan salah satu yang ditawarkan adalah BSI Gold Karatase 99,99 persen SNI dan Sertifikat MUI. Kemudian, jaringan BSI Agen lebih dari 110.000 di seluruh Indonesia yang bisa melayani bisnis emas BSI. Serta layanan bank emas yang bisa diakses di mana pun dan kapan pun melalui BYOND by BSI,” kata Anton.
Dikatakannya, Peluang untuk mengembangkan pasar emas Indonesia juga sangat besar, karena permintaan emas per kapita RI masih terendah di Asia Tenggara, yakni 0,16 gram per orang.
Bisnis emas BSI menunjukkan pertumbuhan yang positif melalui beragam produk seperti Gadai Emas, Cicil Emas, BSI Emas Digital, dan BSI Gold. Sepanjang tahun 2024, total emas yang dikelola BSI mencapai 17,5 ton, dengan volume transaksi sebesar 29,7 ton, yang mengukuhkan posisi BSI dalam industri ini.
Anton berharap kehadiran bank emas BSI dapat menangkap nilai ekonomi dari seluruh rantai pasok emas, memonetisasi aset emas yang kurang produktif, serta memberikan alternatif investasi syariah yang lebih mudah.
Editor : Martinus