Wartaniaga.com, Banjarbaru – Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Banjarbaru Drs H Said Abdullah Msi, secara resmi purna tugas per 1 Agustus 2024 ini. Untuk acara pelepasan berlangsung di Ballroom Grand Qin Hotel Banjarbaru, Selasa (30/7).
Acara pelepasan purna tugas berlangsung secara hikmat, ditandai dengan penyerahan SK yang diserahkan langsung oleh Walikota Banjarbaru HM Aditya Mufti Ariffin.
“Saya sampaikan bahwa kinerja beliau sangat, sangat, sangat baik, mengenai pekerjaan, dilapangan juga sangat baik dan menjadi panutan kami,”ujar Aditya usai kegiatan.
Aditya juga menambahkan bahwa selain disiplin, Sekdako juga sering memberi masukan, ide dan secara bersama-sama mengevaluasi kinerja pemerintah Kota Banjarbaru.
“Dan Alhamdulillah sampai hari ini kan banyak kelihatan hasilnya, PAD meningkat, nilai indicator juga bagus dan ini salah satunya adalah kinerja beliau dalam meningkatkan hal-hal tersebut,”ungkapnya.
Selain sebagai birokrat yang ulung lanjut orang nomor satu di Ibukota Provinsi Kalsel ini, Sekdako juga merupakan seorang ulama, ketua Mesjid Agung Al Munawarah.
“Bagi beliau, bekerja itu adalah ibadah untuk bekerja dengan sebaik-baiknya, ikhlas dan menjadi amal jariah. Mudah-mudahan yang terbaik buat beliau,”tandas Aditya.
Sementara itu, Sekdako Said Abdullah saat dijumpai media mengucapkan terimakasih kepada semua pihak, yang telah bekerjasama hingga memasuki purna tugas menjadi ASN.
Menjabat sekdako sebanyak 3 kali walikota difinitif mulai Ruzaidin Noor, Nazmi Adhani dan Aditya Mufti Ariffin dan 2 Pj yaitu Martinus, Bernhard E Rondonuwu membuatnya sangat paham menjadi seorang sekdako.
“Ini merupakan suatu kebanggaan, karena rasanya sekda itu sulit sampai 3 kepala daerah. Biasanya 1 walikota itu sampai 2 sekda, itu umumnya,”ujarnya.
Ia mengungkapkan bahwa pekerjaan itu harus dilakukan secara professional. Jadi apapun yang diperintahkan atasan ia siap melaksanakan, dan kalau ada kritik dia juga sampaikan.
“Terkadang sesuatu yang kita kritik itu, bisa membanggakan dan berkesan bagi beliau. Dan itu juga bisa menyelamatkan bila dilaksanakan itu berbahaya,”ujarnya.
Cara menyampaikannyapun sambung Sekdako, dengan cara beretika. Jika dirasa tidak pas, maka akan disampaikannya dengan kata-kata bagus, beretika dan segala pertimbangan.
Menyikapi siapa penggantinya nanti, Said Abdullah berpesan Kota Banjarbaru untuk masalah pisik sudah selesai, masa yang dihadapi adalah masa pemeliharaan.
“Tetapi masalah yang kita hadapi kedepan adalah masalah sosial. Semaju apapun kota ini, masalah sosial akan terus ada. Karena masalah itu seumur dengan kemajuan jaman ini,”jelasnya.
Dengan majunya Ibukota, maka juga akan datang investor. Dan nantinya juga akan datang para pemodal dengkul yang datang kesini mengadu nasib.
“Nah ini dua-duanya harus kita urus, urus investornya juga urus yang mengadu nasib ini, supaya tetap Banjarbaru ini menjadi kota yang maju dan nyaman,”pungkasnya.
Acara juga dihadiri Forkopimda Kota Banjarbaru, para Pimpinan SKPD beserta jajarannnya, Asisten dan Staf Ahli, Camat dan Lurah se-Kota Banjarbaru, awak media, Disabilitas Netra dan Teman Tuli serta tamu undangan.
Editor : Eddy Dharmawan