Wartaniaga.com, Denpasar – Komisi II DPRD Provinsi Kalsel Bersama Bank Kalsel lakukan studi komparasi ke Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali guna optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Ketua Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalsel Imam Suprastowo mengatakan teknologi digitalisasi dan akses keuangan di Provinsi Kalsel belum merata, padahal berpotensi meningkatkan PAD.
Ia mengatakan Banyak sekali hal yang menjadi pekerjaan rumah, supaya BPD Kalsel bisa menjadi lebih maju, lebih baik.
“kami akan berdiskusi dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Kalsel untuk mendorong digitalisasi serta pertumbuhan bisnis local,” ucapnya.
Pihaknya juga perlu banyak menggali hal-hal yang dipelajari, dikarena banyak sekali yang belum dilaksanakan di BPD Kalsel. DPRD Provinsi Kalsel akan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama BUMD, Bank Kalsel, Jamkrida, Bangun Banua, sebagai upaya untuk pembiayaan dan meningkatkan PAD.
Rombongan Komisi II DPRD Kalsel dan Bank Kalsel disambut Direktur Utama BPD Bali I Nyoman Sudharma.
I Nyoman menyampaikan BPD Bali terus berupaya meningkatkan transformasi digital layanan perbankan untuk mewujudkan bank yang kuat, berdaya saing tinggi, dan terkemuka melayani UMKM, serta berkontribusi bagi pertumbuhan perekonomian daerah yang berkelanjutan.
“Dalam perannya sebagai mitra pemerintah daerah, maka Bank BPD Bali selalu bersinergi dengan arah kebijakan Pemerintah Provinsi Bali melalui slogan ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’, melalui program prioritas jangka pendek pemerintah provinsi Bali dan 22 misi pembangunan bali 2018-2023,” imbuhnya.
Editor : Aditya