Wartaniaga.com, Pelaihari- Isu perubahan iklim upaya mitigasi dan adaptasi yang dilakukan oleh berbagai kalangan, harus diwujudkan dalam aktivitas nyata sehingga memberikan kontribusi pada inisiatif penyelamatan semesta.
Hal itu ditegaskan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalsel, Prof DR. H Ridhahani Fidzi, M.Pd pada pembukaan acara Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PWM Kalsel Jum’at malam (23/11/2023) di ruang pertemuan terbuka Jorong Barutama Greston (JBG) Jorong, Tanah Laut.
Rakerwil dilaksanankan selama 2 hari dari tanggal 23 hingga 24 Nopember 2023. Menurut Ridhahani, ikhtiar untuk menyelamatkan bumi telah di kuatkan Muhammadiyah ketika menghelat milad 111 Muhammadiyah yang digelar Minggu lalu di Universitas Muhammadiyah Jogjakarta.
“Ini menunjukkan konsen Muhammadiyah untuk lebih banyak berbuat untuk menjaga bumi menyelamatkan semesta” ujarnya.
Menurut guru besar UIN Antasari ini perubahan iklim merupakan isu global yang berefek kepada semua penduduk dunia sehingga ancaman kekeringan seperti sungai mengering, danau mengering dan gagal panen serta krisis air merupakan ancaman yang tidak bisa dihindarkan oleh siapapun sekarang ini.
Sebagai khalifah, kata Ridhahani, manusia mendapat amanah dan kewajiban menjaga kelestarian lingkungan tidak mencemari tidak merusak alam sehingga ini harus dilakukan bersama tidak bisa sendiri-sendiri tapi harus berkolaborasi.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa Allah telah mengingatkan pada surah Ar-Rum ayat 41 bahwa kerusakan di muka bumi ini karena ulah tangan manusia.
“Perlu kesadaran bersama, mengingatkan sesama kemudian melakukan aksi nyata” tukasnya.
Sementara itu sekretaris Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah Djihadul Mubarok, mengatakan komitmen Muhammadiyah menjaga lingkungan merupakan.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga sudah memulai pertemuan Global Forum for Climate Movement tanggal 17 – 18 November 2023 bertempat di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Dengan demikian upaya untuk mengatasinya haruslah upaya bersama multi stakeholder kolaborasi berbagai pihak sebagai aksi bersama dalam wujud nyata untuk mengeliminasi dampak dari perubahan iklim.
Sementara itu Ketua Majelis Lingkungan Hidup PWM Kalimantan Selatan, Fathurrahman mengungkapkan Rakerwil ini dilaksanakan untuk membangun sinergi dengan daerah-daerah di seluruh Kalimantan Selatan untuk melaksanakan program-program yang terkait dengan mitigasi dan adaptasi atas perubahan iklim yang berbasis jamaah, keumatan dan merupakan rancang bangun peran publik bagi lingkungan yang lebih lestari.
Kegiatan Rakerwil ini menurutnya dibarengi dengan kemah penghijauan yang diikuti oleh 50 orang dari Hizbul Wathon ( HW ) yang akan melakukan penanaman pohon edukasi lingkungan dan kesadaran atas lingkungan
Sebelum Rakerwil, terlebih dahulu digejar dialog lingkungan dengan menghadirkan pembicara dari Sekertaris Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan serta manajemen Jorong Barutama greston (JBG) yang memaparkan best practice pengelolaan lingkungan yang dilakukan JBG.
Dalam dialog lingkungan tersebut juga menghadirkan penampilan Kesenian Madihin oleh H. Anang Syahrani yang menyampaikan pesan pesan moral melalui untaian pantun dan rangkaian kata ditingkahi pukulan gendang rebana.
Sedangkan pada hari Sabtu dari pagi hingga siang, pada kegiatan Rakerwil telah dihasilkan rumusan program strategis sebagai wujud mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, seperti edukasi dan penggunaan energi baru terbarukan seperti pemasangan panel Surya, gerakan hemat energi, pengelolaan sampah berbasis teknologi informasi, sekolah dakwah lingkungan, pelatihan kader lingkungan pengembangan kampung iklim kader dan jamaah Muhammadiyah.
Dalam pelaksanaan program MLH PWM Kalsel bersinergi dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) kabupaten dan kota di Kalsel
Sinergi juga dengan PW Aisyiah Kalsel, pemuda dan mahasiswa Muhammadiyah.
Sementara para peserta kemah penghijauan mengikuti aksi penanaman pohon yang di tandai penyerahan bibit pohon oleh ketua PWM Kalsel H. Ridhahani Fidzi serta Sekretaris Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah Djihadul Mubarok kepada perwakilan HW Banjar dan HW Banjarmasin serta perwakilan PDM.
Kemudian dilanjutkan materi pelatihan pembuatan ecoenzym , bertindak sebagai trainer Fatmawati dari komunitas ecoenzym juga aktifis bank sampah Banjarmasin.
Sesudah itu edukasi pembuatan kertas bekas menjadi paving blok dari Tim JBG di whorshop pembuatan paving blok dari kertas.