Bang Hasnur sapaan, akrabnya menceritakan kisah hidup ayahnya, mulai dari awal usahanya hingga menjadi pengusaha sukses, sehingga dapat memberikan kontribusi untuk memajukan kalimantan selatan.Ia juga menceritakan asal- usul pendirian klub Barito Putra, yang tujuannya untuk menjadi wadah atlit pesepakbola kalsel sehingga bisa memberikan kebanggaan masyakat kalsel dengan memiliki klub Barito Putra. Sampai sekarang Klub Sepak Bola Barito Putra menjadi kebanggaan masyarakat Kalsel.
“Mungkin secara fisik ayahanda tidak di sini namun semangat beliau dapat kita rasakan bersama” ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Habib Quraisy Baharun dalam tausiyahnya mengutarakan bahwa setiap umat islam itu harus terus bersama Allah. Negara ini dapat mendapatkan kenikmatan kemerdekaan tidak hanya atas usaha sendiri tapi juga merupakan nikmat dari Allah.” syukuri apa yang telah kita dapatkan hari ini. Syukuri apa yang sudah dinikmati sehingga Allah akan menambahkan nikmat tersebut, namun sebaliknya jika khufur terhadap nikmat, maka Allah akan memberikan azab kepada umat yang tidak mensyukuri apa yang sudah di dapat”, tambah nya.
Lebih lanjut, Habib Quraisy menyampaikan, dihadapan kita makam seorang yang sangat biasa, bukan seorang ulama dia hanya adalah seorang laki-laki untuk bisa hidup wajar bersama anak-anak dan masyarakatnya.
” Saya bersyukur dipertemukan dengan Almarhum, saya kagum akan kesederhanaan dan terbuka meskipun masyarakat melihat ketokohan yang kuat khususnya di Kalimantan Selatan. Namun sebagai seorang tokoh terpadang malah tidak terlihat sama sekali karena kesederhanaan dan terbuka bagi semua orang termasuk dengan ulama. Saya bersaksi beliau merupakan orang yang soleh yang memberikan manfaat bagi masyarakat.
Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang memberi manfaat bagi yang lain, beliau juga sangat religius dan dekat dengan para ulama,” ungkap Habib asal Cirebon Jawa Barat ini.
Reporter : Syarif Wamen
Editor : Nirma Hafizah