Wartaniaga.com, Jakarta – Momentum tahun politik sangat rentan menghasilkan adanya kondisi polarisasi sosial dan politik identitas yang menggunakan isu SARA berbalut narasi-narasi intoleransi, kekerasan dan kebencian. Efek dari dua kondisi tersebut harus diredam dan dihilangkan agar tidak menimbulkan lahirnya disintegrasi dan friksi-friksi sosial yang memecah belah masyarakat.
Dalam mencegah perpecahan di masyarakat di tahun politik ini, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) meminta kepada seluruh anggota Forum Komunikasi Penanggulangan Terorisme (FKPT) untuk turut aktif dalam mengedukasi pentingnya mengedepankan semangat persaudaraan, persatuan dan Kesatuan dalam berdemokrasi di tahun politik.
Ketua FKPT Kalimantan Selatan, H Aliansyah Mahadi yang didampingi Sekretaris Masrani Noor, harapan Kepala BNPT RI Komjen Pol. DR Boy Rafli Amar MH tersebut disampaikan pada pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) FKPT ke X di Jakarta pada Senin malam.
Dengan tema “Bersama Memperkuat Persatuan dan Kesatuan untuk Indonesia Damai dan Harmoni ini, Boy Rafli Amar, mengharapkan FKPT bisa ikut mengedukasi agar masyarakat kita tidak terjebak dalam kebencian dan permusuhan antar sesama anak bangsa yang merupakan efek dari polarisasi dan politisasi identitas.
Dipaparkan Didit nama panggilan Ketua FKPT Kalsel ini, dengan 7 bidang (Bidang Agama, Sosial dan Budaya, Media Massa, Hukum dan Humas, Pemuda, Pendidikan, Perempuan dan Anak, Pengkajian dan Penelitian) yang diampu FKPT di 34 provinsi, BNPT RI berharap FKPT dapat menginisasi kerjasama secara multi pihak (Pentahelix) dalam rangka menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan di tahun politik.