Kalsel Babussalam Sambut Ribuan Kafilah MTQN ke-29

PEMBUKAAN: Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, didampingi Bupati Banjar H Saidi Mansyur, Wakil Bupati Banjar Habib Idrus Al Habsyie, Ketua Dekranasda Banjar, Hj Nurgita Tiyas dan Forkopimda Banjar, saat membuka Manis Street Food Festival 2022 di Taman Cahaya Bumi Selamat (CBS) Martapura, Minggu (9/10) sore.

Wartaniaga.com, Martapura – Ahlan wa sahlan, selamat datang di Kalimantan Selatan Babussalam. Ucapan itu disampaikan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menyambut kedatangan para kafilah dari seluruh provinsi di Indonesia yang akan mengikuti MTQ Nasional ke-29.

Paman Birin, sapaan akrab Gubernur Sahbirin Noor, mengaku senang bisa menerima dan menyambut ribuan tamu yang menjadi peserta kafilah MTQ. Sejak dua hari lalu sebagian besar peserta telah berdatangan ke Kalsel.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

“Ada rasa senang dan bahagia Kalsel bisa menjadi tuan rumah MTQ nasional. Selamat datang di Kalsel Babussalam. Semoga Banua kita bisa menjadi pintu selamat bagi semua tamu yang datang di Provinsi Kalsel, pintu gerbang ibu kota Negara baru,” kata Paman Birin.

Menurutnya, Kalsel Babussalam memiliki makna filosofis sekaligus nilai budaya yang melekat sejak masa dulu. Urang Banjar, ujar Paman Birin, memiliki tradisi yang kuat dalam menjaga dan mempertahankan nilia-nilai religius dalam kehidupan. Tradisi dan kebiasaan itu masih bertahan dan menjadi kepercayaan bahwa Tanah Banjar bisa membawa keselamatan dan keberkahan.

“Itulah mengapa ada ulama besar kita pernah menyebut Kalsel dengan ungkapan kalian selamat. Tentu apa yang disampaikan tuan guru dan ulama kita itu bukan sekadar ungkapan tanpa makna. Kalsel yang dimaknai dengan arti kalian selamat, sebenarnya adalah harapan dan doa dari tetuha dan tuan guru kita agar semua warga Banua bisa selamat. Tak hanya di dunia, tapi juga kehidupan akhirat,” kata Paman Birin.

Karena itu, Paman Birin berharap pelaksanaan MTQ tidak hanya sekadar seremoni yang menjadi kegiatan rutin tahunan saja. Tapi harus bisa memberi kesan mendalam untuk membumikan dan melestarikan tradisi membaca Alquran dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Semoga  MTQ menjadi pengingat dan penggugah hati kita untuk menjaga tradisi dan nilai religius budaya Banjar. Karena dari bahari dulu, orang tua dan guru-guru mengaji kita mengajarkan bahwa hidup itu mencari selamat, di dunia dan akhirat. Ajaran dan petuah itu, hingga kini masih menjadi pedoman hidup bagi Urang Banjar,” ujar Paman Birin yang sering melakukan safari tadarus Alquran setiap bulan Ramadan ini.

Pos terkait

banner 468x60