Wartaniaga.com, Banjarbaru, – Kementerian Pertanian (Kementan) terus mengupayakan pemanfaatan teknologi terutama dalam sector pertanian, atau disebut juga smart farming. Smart Farming menjadi solusi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian di berbagai negara termasuk Indonesia.
Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL), mengatakan, sektor pertanian hanya bisa diintervensi oleh hadirnya kemajuan dan perkembangan teknologi modern. Pertanian tidak bisa diolah lagi dengan cara tradisional yang memakan biaya, waktu, tenaga dan juga pikiran. “Yang jelas, kita tidak bisa mencoba dengan peradaban yang lalu. Caranya adalah mengembangkan Smart Green House ini yang akan meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani,” ujar Mentan SYL.
Lanjut Mentan, “Dreaming, believing, and make it happen. Believe your dream, and believing dreams come true, tapi kalau kalian yakin dengan dirimu, dan kalian mau belajar. “It’s your era! Eramu ini, kalian punya gadget, kalian punya digital dan kalian punya link. Gunakan untuk membangun sebuah virtual system mendunia. Ilmu itu harus dipaksa, paksaki! Jangan cuman bagus di Planing, Action dong! action itu jangan diam, kerja!” tegas SYL.
Salah satu penerapan smart farming adalah Smart Green House yang merupakan metode penanaman hidroponik. Secara teknis Smart Green House dikendalikan secara otomatis untuk mengendalikan kelembaban, suhu, nutrisi serta cuaca. Dengan Smart Green House produktivitas pertanian meningkat, pendapatan pun terangkat.
Maka Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian menyelenggarakan pelatihan agribisnis smart farming bagi 40 petani milenial perwakilan dari beberapa Provinsi se-Indonesia.