Wartaniaga.com, Pelaihari – Puskesmas Tajau Pecah, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut kebanjiran pasien yang di duga menderita demam berdarah. ( 11/02/2020 ).
Karena membludaknya jumlah pasien pihak Puskesmas terpaksa mendirikan tenda di halaman Puskesmas tersebut.
Menurut data yang tertera di Puskesmas, ada 26 pasien yang menjalani perawatan di tempat tersebut, dari 26 pasien tersebut, 23 di antaranya di duga menderita demam berdarah, namun untuk lebih memastikan, pihak puskesmas masih menunggu hasil laboratorium.
Camat Batu Ampar, Rika Amalia yang saat itu berada di Puskesmas mengatakan, terjadi pembludakan pasien sejak hari senin ( 10/02/2020 ), karena keterbatasan ruangan sehingga membuat pihak puskesmas harus mendirikan tenda untuk merawat pasien.
Ditambahkannya saat ini telah di lakukan fogging di tiga desa yang paling banyak terserang DBD, yakni Ambawang, Durian Bungkuk dan Jilatan Alur ” jelas Rika Amalia.
Kepala Dinas Kesehatan Tanah Laut, Hj. Nina Sandara mengatakan, menurut data hingga bulan Febuari ini ada sebanyak 44 orang warga Tanah Laut yang positif menderita DBD, terbanyak adalah desa Sungai Cuka Kintap, yakni 10 orang, sedangkan untuk Tajau Pecah hanya 3 orang, karena data dari Puskesmas belum masuk ke Dinas Kesehatan.
” Untuk yang di Puskesmas Tajau Pecah akan kami cek lagi, apakah positif DBD atau hanya demam dengue, namun terlepas dari itu semua kami sudah tangani dengan segera ” tutur Nina.