Wartaniaga.com, Banjarmasin – Jajanan Arum manis atau yang sering disebut ‘rambut nenek’ merupakan jajanan tradisional khas Nusa Tenggara Barat (NTB). Salah seorang pedagang arum manis keliling, M. Rafiqi menjadi orang yang masih berjualan arum manis karena ingin melestarikan jajanan tradisional asal kampungnya.
Pria asal Lombok, NTB ini sudah sebelas tahun berjualan Arum manis, sejak merantau ke Banjarmasin.
“Ini resep turun temurun, saya memilih melanjutkannya. Hitung-hitung melestarikan tradisi”, ujarnya.
Meski dagangan tradisional nya kini ditantang dengan aneka jajanan modern berkemasan, ia tetap mendapatkan pembeli di sekolah atau di pasar.
“Kalau pagi di sekolah mangkalnya, kalau siang keliling, malamnya baru mangkal ke pasar malam”, ungkapnya.
Berkeliling seharian, Rafiqi mengaku bisa mengadapatkan penghasilan sekitar seratus ribu rupiah perharinya.
”Lima ribuan (harganya) satu cup ini. Alhamdulilah sehari bisa laku sekitar 20 kalau rame bisa lebih”, katanya.
Untuk bahan baku arum manis nya sendiri, dirinya mengambil pada warung pemilik rumah kontrakan yang dia tempati.
“Bahannya mudah ditemui, tepung dan gula. Saya sendiri kebetulan yang punya kontrakan itu punya warung saya beli disana”, tutupnya.
Reporter : Nagawati Limantara
Editor : Akbar Laksana