Wartaniaga.com, Banjarbaru- Kasus HIV/AIDS di Kalimantan Selatan yang mencapai angka 2.603 penderita, rupanya didominasi oleh penderita asal kota Banjarmasin, pasalnya 50 persen dari jumlah itu terdapat di kota berjuluk seribu sungai tersebut.
hal ini diungkapkan oleh Koordinator Pengelolaan Perencanaan Program, Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Kalimantan Selatan, Dewana Citra Kresna berkata hingga per triwulan dua tahun 2019 penderita HIV/AIDS di Kalsel sudah mencapai 2.603 orang dimana 45 persennya dengan HIV sedangkan sisanya sudah memasuki kategori AIDS.
“Jadi, Kasus HIV/AIDS lebih banyak ditemukan penularannya di Kalsel, melalui hubungan seksual,” ujarnya kepada Wartaniaga.com disela lomba cerdas cermat tingkat SMP se-kota Banjarbaru, Sabtu (16/11).
Ia mengungkapkan, Banjarmasin merupakan wilayah yang memang paling mendominasi terkena penyakit menular itu, saat ini lebih dari 1000 jiwa dan diiringi oleh Kabupaten Tanah Bumbu sebanyak 700 orang, kemudian kabupaten Banjar yang masuk diurutan 4 terdeksi sebanyak 100 orang, sedangkan Kota Banjarbaru menduduki peringkat ketiga dengan penderita mencapai 300 jiwa dan positif tertular penyakit tersebut.
“Memang target se-indonesia 2030 penyakit menular ini harus segera dieleminasikan, kami akan usahakan,” tegasnya.
Dewana menjelaskan, dalam hal ini, baik KPA provinsi maupun kota terus berupaya agar tidak ada lagi penularan baru di Kota Banjarmasin, sampai saat ini pihaknya selalu beroperasi untuk melakukan sosialisasi dalam bentuk yang dapat menarik perhatian masyarakat bagaimana cara menanggulangi permasalah penyakit tersebut.
Cara mengatasi HIV/AIDS di Kalsel
Namun, dengan adanya langkah kerjasama yang baik dari masyarakat dapat memudahkan pihaknya dalam mengeleminasi serta memberantas HIV/AIDS tersebut.
“Dengan cara apa kita lakukan, dari cerdas cermat lah contohnya sebagai bentuk sosialisasinya dan ini akan terus diusahakan,” tuturnya.
Dewana menyampaikan, pihaknya bersama Kementerian Kesehatan dalam pelaksnaan tekhnis di daerah sudah memiliki terapi yang memadai untuk meningkatkan tarap hidup masyarakatnya.
Lanjutnya, penderita HIV/AIDS tidak serta merta sebagai orang yang dipandang buruk oleh beberapa pihak, bahkan, penyakit menular ini pun sudah ada yang merambat ke intansi aparat sekalipun.
“Jadi jangan bingung bagi yang terkena HIV/AIDS saat ini tidak usah berkecil hati, bahkan, ada TNI, Polri yang terkena penyakit menular ini,” ucapnya.
Selain itu, Koordinator Media dan KYI Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Provinsi Kalimantan Selatan, Imatnuddin, menuturkan, usia yang rentan dan produktif terkena penyakit menular ini masuk dari 15 hingga 40 tahun.
Oleh karena itu, pihaknya tidak menginginkan HIV/AIDS disamakan seperti fenomena gunung es yang digadangkan akan menyebar dan meninggi, hal ini lah yang membuat pihaknya selalu mengantisipasi permasalahan serius ini.
“Maka dari itu, kami tetap berusaha walaupun makin kesini kasusnya makin bertambah, solusinya harus tetap berusaha tuk hidup dengan cara terus meminum obat seumur hidup,” ujarnya.
Reporter : Riswan
Editor : Muhammad Zahidi
Foto : Riswan