Wartaniaga.com, Banjarmasin – Sepekan terakhir kalangan mahasiswa pencinta alam (Mapala) dihebohkan dengan pemberitaan calon anggota (Calang) mapala di salah satu perguruan tinggi di Lampung yang tewas saat mengikuti latihan dasar (Latdas) karena diduga mengalami penganiayaan dari senior.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Pencinta Alam Seni dan Budaya (Impas-B) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Nurlaili berkata akibat pemberitaan miring tersebut, banyak mahasiswa baru yang takut untuk mengikuti latdas mapala, hal ini tentu berdampak pada kaderisasi keanggotaan.
Menurut Nurlaili, calang mapala Impas-B FKIP ULM berbeda pandangan, pasalnya pemberitaan miring tersebut tidak menyurutkan minat dan mental mereka untuk menjalani latdas sebagai proses awal pendidikan dasar di lapangan untuk selanjutnya menjalani tahapan tahapan hingga menuju anggota penuh.
“Alhamdulillah tidak ada pengaruh terhadap minat dari calon anggota, mereka sangat bersemangat untuk mengikuti latdas yang dilaksanakan pada akhir bulan ini,” kata Nurlaili.
Sementara itu, Kordinator Bidang Diklat Impas-B, Najaswana membeberkan pada latdas Impas-B tidak ada unsur kekerasan yang sampai melukai calon anggota, ia berasumsi lebih mengutamakan pendidikan ketimbang materi lapangan.
Adapun salah satu calang Impas-B 2019, Indra menyebutkan alasan utama dirinya kepincut mengikuti latdas adalah karena ingin sekali mengenal kekayaan alam Indonesia terutama yang ada di Kalimantan Selatan.
“Alasan saya ingin mengenal keindahan alam di Indonsia terutama di Kalimantan Selatan dengan basic kepencinta alaman,” singkat Indra.
Reporter : Aditya
Editor : Mukta
Photo : Ist