Wartaniaga.com, Banjarbaru – Akibat kabut tebal dikawasan Bandara Syamsudinnor tadi pagi membuat sejumlah pesawat yang ingin lepas landas menjadi terganggu dalam proses pendaratan.
Bahkan pesawat dengan nomor penerbangan JT 230 asal Jakarta harus berputar-putar diatas langit bandara lantaran tidak bisa mendarat akibat tebalnya kabut asap di landasan pacu tersebut.
GM Bandara Syamsudinnor, Indah Preastuty, mengakui keberangkatan pagi tadi sempat mengalami keterlambatan dan terganggu karena jarak pandang terbatas akibat tebalnya kabut asap.
“Keterlambatan sekitar 1 jam 20 menit, karena jarak pandang tidak terlihat, alhasil, kita tunda keberangkatan hingga 1 jam 20 menit,” ujarnya kepada Wartaniaga.com, Rabu (11/9).
Dari data yang didapat tercatat sebanyak tujuh pesawat harus mengalami penundaan untuk landas ke bandara seperti JT311 tujuan Surabaya, JT321 tujuan Jakarta, IW1394 tujuan Balikpapan, JT521 tujuan Yogyakarta, IN360 tujuan Surabaya, IW1382 tujuan Batulicin, dan GA533 tujuan Jakarta.
Sementara itu, Indah juga menambahkan, jarak pandang di kawasan landasan pacu Bandara Syamsudin Noor pada pukul 06.00 Wita berkisar hanya 600 meter dan meningkat pada pukul 08.17 Wita menjadi 400 meter.
“Jam enam pagi jarak pandangnya 600 meter hingga pukul delapan lebih menjadi kewaspadaan pilot yang hanya 400 meter maka dari itu selama dua jam pesawat hanya memutar diatas langit bandara,” bebernya.
Wanita yang sering disapa, Indah itu mengakui atas pertimbangan keselamatan penumpang, maka pilot memutuskan untuk menunda keberangkatan hingga jarak pandang minimal terpenuhi yaitu 500-600 meter untuk turun.
“Pilot penuh pertimbangan saat itu, karena jarak pandang tidak memenuhi standart untuk landing ke bandara akhirnya mereka memutuskan untuk menunda keberangkatan penumpang lain,” ucapnya.
Sedangkan, untuk ambang jarak pandang yang paling aman untuk pendaratan saat itu, yakni di atas 800 meter.
Reporter : Riswan
Editor : Mukta
Foto : Riswan