Satria Fighting Delima Antasari Milad yang ke X

Wartaniaga.com,Banjarmasin- Silat  Satria Figthing Delima Antasari (SFDA) genap berusia 10 tahun pada April tahun ini. Unit kegiatan mahasiswa ini, mengambil latihan di Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin dengan murid-muridnya dari mahasiswa yang kuliah di perguruan ini.  SFDA ini merupakan silat asli banua dengan aliran kuntau yang banyak di daerah Tapin Rantau.

Dalam acara peringatan miladnya yang ke 10,  SFDA kedatangan Ketua Koni Banjarmasin, Hermansyah yang juga Wakil Walikota Banjarmasin. Dirinya berpesan  agar budaya silat ini dijaga kelestariannya melalui perguruan-perguruan silat yang beragam di Indonesia.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

” Jangan sampai budaya kita ini punah, bahkan diakui oleh negara lain,” ujar Hermansyah.

Dirinya berharap perguruan ini nantinya bisa bergabung di IPSI agar bisa berprestasi baik di ajang nasional maunpun dikancah dunia.

Sementara itu, Bibah ketua pelaksana acara ini mengharapkan agar UKM SFDA ini lebih dikenal lagi di Banua ini.

” Kami mengundang beberapa perguruan silat di Banjarmasin bahkan ada yang diluar Banjarmasin dengan harapan memperkokoh silaturahmi sesama pesilat, ” ujar Bibah kepada  Wartaniaga.com

Ada 5 Aliran bela diri yang tergabung di SFDA ini mulai Silat.  Kuntao, Self depend, Wushu/wingchun dan Karate

Bibah berharap agar UKM Satria Fighting Delima Antasari lebih dikenal masyarakat selain itu untuk menjaga budaya asli urang banua.

” Selain untuk menjaga kesehatan dan juga beladiri, diperguruan kami juga menampilkan atraksi-atraksi seperti, memecah genteng yang sedang terbakar, memukul kepala dengan lampu neon serta banyak atraksi lainnya. Ini merupakan seni beladiri yang enak dilihat dikala seorang atau beberapa orang memperagakan jurus-jurus UKM SFDA tersebut, seperti seni tari yang beraturan dan nyaman dipandang mata,” pungkas Bibah.

Reporter : Edhy Dharmawan

Editor : Y Erwanda

Foto : Edhy Dharmawan

Pos terkait

banner 468x60