Tutup Tahun 2018, BEI Catat Peningkatan Investor Saham

Penutupan pasar saham akhir tahun 2018 di kantor BEI Cabang Banjarmasin

Wartaniaga.com, Banjarmasin- Menutup tahun 2018, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat terjadi kenaikan investor saham di pasar modal hingga mencapai 8 000 lebih. Demikian dikatakan, Yuniar Head of Representative Office IDX Banjarmasin kepada Wartaniaga.com  saat penutupan pasar bursa akhir tahun, di kantor cabang Bursa Efek Indonesia Banjarmasin, Jumat ( 28/12).

Dirinya menjelaskan penambahan jumlah investor ini karena masyarakat sudah banyak mengerti tentang pasar saham. “ Hingga akhir Nopember tadi saja kami sudah mencatat ada tambahan 8.222 orang investor” ujarnya.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Sementara itu, katanya khusus untuk investor di Kalsel juga terjadi peningkatan sebesar 67,50 persen. “ Sama dengan nasional, investor di Kalsel juga meningkat sekitar 67,50 persen atau menjadi 13.341 investor” ungkapnya.

Dikatakannya, pada  tahun 2019 mendatang pihaknya menargetkan dapat meraih 10.000 investor lagi. Untuk itu, BEI cabang Banjarmasin terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pasar modal.

“ Kita terus berupaya meningkatakan investor, selain saling sharing dengan pada sekutitas, pada 19 Januari mendatang kita sudah membuka kembali sekolah pasar modal” kata Yuniar.

Sementara itu, Frenky Chandra, senior associate E- Broking RHB sekuritas memperkirakan tahun 2019 mendatang pertumbuhan IHSG (indeks Harga Saham Gabungan) masih cendrung meningkat.  Hal ini seiring degan penguatan nilai tukar rupiah dan target pertumbuhan ekonomi Indonesia diangka 5,3 persen.

Frenky Chandra, senior associate E- Broking RHB sekuritas

“ Kita masih optimis IHSG masih berpeluang meningkat untuk itu RHB Sekuritas menargetkan  investor lokal pada tahun depan di 7.000 investor” ucapnya kepada Wartaniaga.com.

Dirinya sangat berharap pada tahun mendatang pertumbuhan investor lokal makin meningkat.   “Pertumbuhan investor lokal  masih belum sebanding dari investor asing. Dan kenapa kita tidak mencoba  berinvestasi saham sendiri di perusahaan-perusahaan  Indonesia yang sudah go public” katanya.

Diungkapkan Frenky, hingga saat ini saham-saham yang masih stabil dan berpotensi menguntungkan adalah sektor perbankan dan consumer goods. “ Sektor pertambangan masih netral tetapi sektor perbankan dan consumer goods masih berpotensi naik” terangnya.

Reporter : Fathur Rahman & Joan Himsya

Editor : Didin Aryadi

Foto : Joan Himsya

Pos terkait

banner 468x60