Wartaniaga.com, Banjarmasin-Memasuki bulan Ramadhan harga ayam dan telurnya masih dinilai tinggi dari harga normal. Apa penyebab menu lauk andalan masyarakat itu masih mahal, pemko Banjarmasin belum bisa menjelaskan.
Namun, Wakil Walikota Banjarmasin, Hermansyah, mengatakan, pihaknya menduga naiknya harga ayam dan telur diakibatkan suplai ayam dari luar pulau Jawa atau di luar Banjarmasin mengalami hambatan, karena itu harga ayam mengalami kenaikan.
“Kalau harga sembako lainnya seperti gula, minyak, bawang masih normal. Tidak tahu kenapa ayam dan telur ini masih belum normal harganya,” ucapnya saat sidak di Pasar Sentra Antasari bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Rabu (16/5).
Diketahui, Harga ayam sebelumnya kisaran Rp25,5 perkilo, hingga masuk Ramadhan ini harga ayam memasuki harga Rp35 ribu hingga Rp40 ribu perkilonya. Sedangkan untuk harga telur dari sebelumnya Rp22 ribu kini naik menjadi Rp24 ribu rupiah perkilonya.
Bila dibanding dengan harga bawang dimana beberapa pekan lalu sempat naik kini harga bumbu masak itu sudah normal yakni Rp 30 ribu perkilonya.
Sementara itu untuk mengatasi kenaikan harga tersebut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Khairil Anwar mengatakan, pihaknya akan terus mensurvei kembali harga bahan pokok, serta harga ayam yang naik ini akan segera akan cari solusinya.
“Kita akan mencari solusi masalah kenaikan harga ayam ini, sebab di daerah Pelaihari dan Banjarbaru terdapat lokasi ternak ayam dan kalau memungkinkan kita akan mensuplai dari sana. Hanya saja ini terlebih dulu kami koordinasikan ke Pemprov,”. Katanya usai mendampingi wakil walikota sidak.
Reporter : Hamdani
Editor : Didin Ariyadi
Foto : Hamdani