Wartaniaga.com, Banjarmasin- Sejumlah supir dan pengusaha taksi konvensional meyerbu Kantor DPRD Kalsel, senin (28/8). Kedatangan mereka bermaksud menyampaikan penolakan terhadap beroperasinya taksi darling (online) yang dianggap telah menggurangi pendapatan mereka hingga 80 persen lebih.
Ackmad Kusasi, juru bicara para sopir mengatakan maraknya taksi online telah mengancam kelangsungan hidup taksi konvensional, oleh sebab itu dirinya bersama yang lain datang ke DPRD Kalsel.
“ Kami datang ke gedung dewan ini untuk menyampaikan aspirasi menolak keberadaan taksi online. Karena sejak beroperasi kurang lebih 4 bulan yang lalu pendapatan kami terus menurun drastis” tutur supir dari Banua Taxi ini.
Selain itu, adanya taksi online ini mengakibatkan mereka selalu nombok setoran. “ Biasanya sehari kami bisa menarik 5 sampai 6 kali, kali ini hanya dua kali paling banyak. Itupun kami masih nombok, kami harus kejar setoran sedang taksi online hanya kejar point” tambahnya.
Kusasi menuturkan, sebelumnya mereka dapat mengantongi penghasilan bersih sehari hingga Rp. 100.000 sampai Rp. 200.000. Tetapi dengan beroperasinya taksi online jumah lagi itu tidak pernah lagi diperoleh, sehari cuma Rp. 30.000, bahkan terkadang tidak ada sama sekali.
Dirinya berharap pemeritah provinsi dan DPRD dapat memberikan solusi terhadap penyelesaian masalah ini.” Saya dan teman-teman berharap ada solusi untuk masalah ini, terlebih lagi jika memungkinkan taksi online dilarang beroperasi” tukasnya.
Apabila tuntutan para sopir dan pemilik taksi ini tidak mendapat tangapan dari pemerintah, mereka megancam akan menggelar aksi besar-besaran, turun ke jalan sebagai bentuk protes.
Berdasarkan data jumlah taksi argo di Banjarmasin dan Banjarbaru sebanyak 438 buah yang terbagi ke beberapa perusahaan taksi. Borneo Idaman 122, Kojatas 144, Banjar Taxi 122, Permata Taxi 10, Arya idaman Taxi 10, Arya Puspita 50 dan Banua Taxi 10.
Reporter : ***
Editor : Didin Ariyadi
Foto : NH Fikri