Wartaniaga.com, Jakarta- DBS, bank terbesar di Singapura, telah mengumumkan rencana untuk mengurangi tenaga kerjanya sekitar 4.000 posisi selama tiga tahun ke depan. Langkah ini didorong oleh meningkatnya adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI), yang akan mengambil alih tanggung jawab yang saat ini ditangani oleh karyawan manusia.
CEO DBS Group Piyush Gupta menyampaikan perusahaan memiliki sekitar 8,000 hingga 9,000 karyawan kontrak.
Dia memberikan konfirmasi terhadap laporan media Press Trust of India, yang menyatakan bahwa perusahaan ini akan memangkas jumlah karyawan imbas dari penggunaan teknologi AI di sejumlah bisnis.
Meskipun demikian, karyawan permanen tidak akan terdampak, kata Gupta. DBS diketahui memiliki sekitar 41.000 karyawan saat ini dan Deputi CEO Tan Su Shan bakal menggantikan Gupta di pucuk pimpinan DBS pada 28 Maret 2025.
Menurutnya, bank tersebut berharap dapat menciptakan sekitar 1.000 peluang kerja baru yang terkait dengan AI.
Ini menjadikan DBS bank besar pertama yang memberlakukan dampak AI pada operasinya. Namun, perusahaan belum mengungkapkan jumlah pekerjaan yang akan dipotong di Singapura secara khusus.
“Pengurangan tenaga kerja akan terjadi karena pemangkasan alami seiring dengan bergantinya peran dari para pegawai sementara dan kontrak selama beberapa tahun ke depan,” menurut juru bicara DBS.
Laporan Bloomberg Intelligence pada bulan lalu menyampaikan bank-bank global diprediksi memangkas hingga 200.000 karyawan dalam tiga hingga lima tahun ke depan akibat penggunaan AI yang semakin meluas dan menggantikan peran manusia.
Editor : Martinus