Wartaniaga.com, Banjarmasin- investasi masyarakat Kalimantan Selatan ( Kalsel) khususnya si bidang saham makin meningkat. Terbukti, hingga akhir tahun ini Bursa Efek Indonesia ( BEI) mencatat jumlah investor saham di Kalsel tembus 170 ribu lebih.
” Saat ini sudah 170.683 orang atau Single Investor Identification (SID) investor saham yang ada do Kalsel,” jelas Kepala Kantor Perwakilan BEI Kalsel, Yuniar saat upadate perkembangan Pasar Modal di Kalsel, Senin (4/11) petang.
Menurutnya, jumlah ini telah melampaui target yang ditetapkan sejak kehadiran perusahaan ini di Kalsel pada 2011 lalu.
” Kami sangat bersyukur dapat mencapai angka ini, kami hadir di 2011 di Banjarmasin jumlah investor tidak lebih dari 1000 tapi sekarang sudah 170 lebih,” ucapnya.
Selain itu, khusus 2024 ini pertumbuhan investor sebanyak 10. 548 orang atau 6,57 persen. Jumlah yang terbilang cukup tinggi untuk daerah seperti Kalsel.
Dikatakan Yuniar, pencapaian ini tak lepas dari berbagai literasi yang mereka lakukan.
” Sepanjang 2024 ini kami telah melakukan edukasi Pasar Modal sebanyak 538 kegiatan. Dari kegiatan tersebut menjaring setidaknya 54.830 peserta,” terangnya.
Sementara itu, hingga menjelang akhir tahun ini berbagai emiten yang berpotensi mengalami kenaikan masih didominasi saham perbankan, properti dan tambang.
Sektor financial misalnya, masih didominasi oleh saham Bank BCA, BNI, BRI dan Mandiri yang berpotensi mengalami kenaikan.
Sedangkan pertambangan dan kontruksi ada PT Adaro, PT Bukit Asam, Adhi Karya dan PP.
Sebaliknya, saham-saham healthcare masih kurang diminati sehingga tak mengalami peningkatan yang signifikan.
” Tantangan terbesarnya adalah rendahnya investasi pada fasilitas kesehatan di berbagai wilayah, terutama di luar kota besar,” papar Erni Ervianti Dewi dari Phintraco Sekuritas.
Editor : Didin