Wartaniaga.com, Amuntai – Ratusan santri-santriwati Darul Furan Wal Ilmi (Dafwi) Amuntai mengikuti Wisuda karantina Tahfizh Ramadhan 1444 H, yang digelar di Mesjid Sabilillah Muttaqin Keluhan Sungai Malang Amuntai, Rabu (13/4).
Hadir dalam kegiatan ini, Penjabat (Pj)Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) yang diwakili Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra, Khairussalim, Ketua DPRD HSU Almien Ansar Safari, Ketua Pengelolaan Dafwi, H Ahmad Fauzi beserta Dewan Penasehat Dafwi, H Ramlan dan jajaran.
” Adapun jumlah peserta yang mengikuti program karantina menurut catatan totalnya 308 santri, namun kali ini hanya 269 santri yang bisa mengikuti wisuda karena berbagai kendala,” kata Ketua Pengelolaan Dafwi, H Ahmad Fauzi.
Ia menambahkan, untuk para santri sendiri tidak hanya berasal dari kalimantan selatan (Kalsel), amun juga berasal dari luar kalsel, seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat hingga Jawa Timur.
Sedangkan untuk pelaksanaan karantina tahfizh ini tidak hanya dilaksanakan menjelang ramadhan saja, akan tetapi juga dilaksanakan diluar bulan ramadhan yakni sejak 2021 lalu, dari awal Januari, dan bulan Juli.
” Kebetulan tahun 2023 ini jumlah peserta meningkat dari tahun lalu yakni sekitar 92 persen, karena tahun lalu pesertanya 155 orang, sekarang menjadi 269 orang,”imbuhnya.
Ia berharap kedepannya, asrama tempat karantina tahfizh dapat terus ditingkatkan, sehingga mampu menampung para santri, meski saat ini hanya menempati beberapa rumah sederhana.
Sementara itu, Pj Bupati HSU melalui asisten 1 Khairussalim menyampaikan ucapan selamat sekaligus memberikan apresiasi kepada Darul Furan Wal Ilmi Amuntai, atas inisiasinya melaksanakan kegiatan yang sangat positif yakni karantina tahfizh bagi para penghafal al-quran.
” Para peserta patut bersyukur, karena dibulan ramadhan yang penuh rahmat ini mampu mengisinya dengan kegiatan yang sangat baik, yakni menjalin hubungan dengan al-quran dengan penuh keikhlasan,” katanya.
Dikatannya, bahwa banyak keistimewaan yang diperoleh ketika menjalin hubungan dengan al-quran, mulai dari membaca, menghafal, mengamalkan, mengajarkan, hingga mutola’ah dan mentadaburinya.
” Zaman boleh berubah dengan berbagai tantangan yang semakin kompleks, namun kita harus tetap berpegang teguh dan menjadikan al-quran sebagai pandangan hidup kita,” tutupnya.
Disamping penyerahan sertifikat, dalam wisuda tahfizh kali ini juga dibarengi dengan penyerahan hadiah bagi para santri terbaik hafalan serta santri inspiratif, dikarenakan para peserta karantina Tahfizh Dafwi ini berlatar belakang yang berbeda-beda, mulai dari pelajar, mahasiswa hingga orang dewasa yang berstatus pekerja swasta.
Editor:Aditya