Wartaniaga.com, Martapura – Babak final lomba Tilawah dan Qiraat di halaman Mesjid Alkaramah Martapura dihadiri Wakil Imam Besar Istiqlal Drs H Syarifuddin Muhammad Msi sebagai dewan penasehat dan pengarah para hakim MTQN ke-29 di Kalsel ini.
Kehadiran pria asal Hulu Sungai Selatan (HSS) ini merupakan obat rindu dari para qori yang sudah lama tidak bertemu dengannya, seperti misalnya H Yusri qori Internasional asal Kalimantan ini saat dibelakang panggung.
Sebagai seorang jurnalis, saya tertarik untuk berbincang-bincang dengan beliau mengenai perkembangan qori dan qoriah di Kalimantan khususnya Kalimantan Selatan yang menjadi barometer keagamaan dunia seperti kitab Sabilal Muhtadin karya Syech Muhammad Arsyad Al Banjari.
Bagaimana pengamatan Kyai tentang kemajuan para qori dan qoriah di Kalimantan Selatan ?
“Dari pengamatan ulun (saya) banyak kemajuan anak-anak atau adik-adik kita, cuman didaerah-daerah lain maju jua, jadi yang membedakan itu nantinya adalah suara. Itu merupakan kodrat dari Allah SWT nah itu yang membedakannya,”ujar Pria kelahiran Kandangan, kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) ini kepada wartaniaga.
Memang dari pengamatan kami lanjutnya, ada sedikit yang kadang pengucapan huruf yang kurang pas kadang-kadang. Tetapi sekarang semua sudah baik dan hampir rata-rata sama dari semua peserta.
Terus dengan kegiatan MTQN saat ini kemajuannya seperti apa kyai ?
“Ya kita syukurilah semua itu, dan sekarang ini Kalsel juga mempunyai nilai yang tinggi juga dan telah masuk final sebanyak 17 orang kalau tidak salah tadi. Dan saingan tertinggi ada pada DKI dan Jawa Timur,”.