Perbaikan ekonomi di Kalimantan di Triwulan II 2021 tumbuh positif, terutama bagi UMKM yang selama ini terdampak pandemi. Hasil survey Bank Indonesia sebanyak 82.68% UMKM terkena dampak negatif oleh pandemi covid-19. Dampak negatif tersebut antara lain penurunan penjualan, kesulitan permodalan dan terhambatnya distribusi barang.
Dalam upaya mendorong penguatan UMKM dimasa pandemi dibutuhkan sinergi antara pemerintah dan berbagai instansi serta lembaga untuk menghasilkan sejumlah program kongkrit, salah satunya melalui penyaluran Program PEN,”papar Amanlison Sembiring dalam sambutannya saat pembukaan Pamor Borneo secara virtual.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Selatan ini menyebutkan bahwa sampai dengan 18 Juni 2021, realisasi program PEN untuk mendukung UMKM di Kalimantan telah tercatat sebesar Rp 739 Miliar.
KPw Bank Indonesia di wilayah Kalimantan antara lain BI Kalsel, Kalteng dan Kalbar selalu secara aktif bersinergi dengan Pemerintah Daerah, Dewan Kerajinan Nasional Daerah, instansi dan Lembaga Vertikal serta perbankan di wilayah Kalimantan dalam menghasilkan sejumlah program kongkrit pengembangan UMKM sebagai salah satu sumber pertuimbuhan ekonomi baru melalui korporatisasi, peningkatan kapasitas dan pembiayaan.
“Melalui rangkaian kegiatan PAMOR BORNEO ini, kami berharap UMKM Kalimantan dapat go international dan sinergi yang terbentuk dapat terus berlangsung untuk mengakselerasi perkembangan UMKM di Indonesia sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru,”pungkasnya.
Editor : Eddy Dharmawan




















