Wartaniaga.com, Banjarmasin-PT Pertamina (Persero) terus mendorong UMKM naik kelas salah satunya dengan menggunakan elpiji nonsubsidi Bright Gas atau yang lebih dikenal elpiji pink.
Hal tersebut diungkapkan Pejabat Sementara Vice President Corporate Communication Pertamina, Heppy Wulandari melalui keterangan pers tertulisnya yang diterima, Juma’at (27/11).
Menurutnya Pertamina memproyeksikan sebanyak 75% LPG 3 kilogram di antaranya digunakan untuk kebutuhan rumah tangga, 17% UMKM dan sisanya 8% digunakan petani dan nelayan
Untuk itu, melalui program Pinky Movement, Pertamina mendorong usaha yang tidak lagi masuk dalam kategori usaha mikro untuk naik kelas menggunakan elpiji nonsubsidi atau Bright Gas.
“Melalui program pinky movement, Pertamina akan terus melakukan sosialisasi kepada para UMKM untuk dapat naik kelas menggunakan elpiji nonsubsidi Bright Gas agar pemanfaatannya tepat sasaran,” ujarnya.
Selain itu, Pertamina juga akan memberikan apresiasi kepada para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menggunakan gas elpiji nonsubsidi. Salah satu bentuk apresiasi yang diberikan adalah fasilitas pinjaman untuk modal usaha dalam program Pinky Movement.
Dijelaskannya, Pinky Movement merupakan program pinjaman modal usaha, yakni kepada UMKM outlet elpiji untuk mengembangkan bisnis dengan menjual elpiji nonsubsidi. Bisa juga UMKM pengguna elpiji subsidi yang ingin beralih menggunakan elpiji nonsubsidi maupun UMKM kuliner yang ingin mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan elpiji ”
“Program Pinky Movement telah menyasar setidaknya 2.000 outlet dan 100 usaha kecil pengguna elpiji subsidi,’ ucap Heppy.
