Karhutla Berdampak Rusak Ekosistem Lahan Basah

Karhutla Berdampak Rusak Ekosistem Lahan Basah

Wartaniaga.com, Banjarbaru – Hampir setiap harinya karhutla di Kalsel membakar lahan gambut. Dampaknya pun cukup besar yakni dapat merusak ekosistem lahan.

Kondisi seperti itupun pun disayangkan oleh Prof Yudi Firmanul Ariffin, yang menginginkan itu harusnya diperhatikan pemerintah maupun masyarakat adanya kesadaran dalam menjaga dan melestarikannya.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

“Lahan gambut itu sebenarnya merupakan wilayah lahan basah juga jadi keanekaragamannya harus kita jaga dan pertahankan benar-benar ,” ujarnya kepada Wartaniaga.com, Minggu (03/11).

Karhutla Berdampak Rusak Ekosistem Lahan Basah

Yudi menyebutkan, dari kabut asap yang masih menyelimuti Kalsel saat ini, memang Ia mengharapkan bagi para scienties bisa berkontrubusi agar bersama-sama mendiskusikan supaya keanegaraman dari ekosistem tersebut tidak cepat punah dan terus bisa dipertahankan sebagaimana mestinya.

“Kita juga bukan hanya dari prihatinnya saja tapi harus ada Implementasinya serta gerakannya juga,” ucapnya.

Ia mengungkapkan, betapa pentingnya lahan basah itu sendiri terhadap masyarakat supaya ekosistem yang ada disana terjaga dengan baik, serta karhutla bisa cepat teratasi demi terjaganya kelestarian alam baik lahan gambut maupun lahan basah yang menjadi kesinambungan bagi kebutuhan makhluk hidup lainnya.

“Sementara ini kan orang dengan mudahnya membakar lahan basah sehingga bukan hanya merusak tapi kabut yang ditimbulkan makin tinggi,” bebernya.

Yudi pun mengakui, perhatian terhadap lahan basah di wilayah Kalsel ini baginya menjadi tantangan yang semakin besar yang harus dijaga, terutama lahan basah tersebut berupaya dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat khususnya dibidang pertanian.

“Ya, kami berharap akan adanya kesadaran masyarakat dalam mengelola lahan basah itu dan jangan lagi adanya bakar lahan,” pungkasnya.

Ia berharap, dari pengalaman yang sudah sering terjadi, lahan yang memang dirasa untuk kesejahteraan bersama yang sebenarnya tidak perlu harus merugikan orang lain seperti kathutla saat ini masih berlangsung. Sehingga keuntungan serta kerugiannya bukan hanya didaptkan dari manusia saja namun kelangsungan hidup dari beberapa hewan juga perlu diperhatikan kedepannya.

“Nah maksud tujuan dari penyampaian tadi seperti itu, setidaknya sebagai makhluknya tidak saling merugikan,” tutupnya.

Reporter : Riswan
Editor      : Hamdani
Foto        : Riswan

Pos terkait

banner 468x60