Wartaniaga.com, Banjarmasin – Perkembangan teknologi yang sangat signifikan tidak bisa dihindari oleh masyarakat, aktifitas serba online semakin meningkat di Indonesia, termasuk tenaga kefarmasian juga ditantang menciptakan peluang secara digital.
Asisten bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Kalimantan Selatan, Heriansyah mengatakan tenaga kefarmasian menghadapi tantangan di era digital bersaing dengan farmasi lain yang sudah bertebaran melalui online maupun media sosial.
“Mahasiswa tenaga kefarmasian ini harus mengetahui terlebih dahulu agar bisa mengembangkan kemampuan SDM mereka, karena farmasi secara keseluruhan sudah menggunakan aplikasi aplikasi digital,” ucapnya kepada wartaniaga.com disela Seminar Nasional Kefarmasian dengan tema “Peluang dan Tantangan Tenaga Kefarmasian di Era Digital” di Hotel Golden Tulip Banjarmasin, Sabtu (12/10).
Heri mejelaskan pemerintah yang menangani perguruan tinggi dalam hal ini akan terus mendukung, di tahun 2019 Pemprov Kalsel telah menghibahkan senilai 11,8 miliyar kepada Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta di Kalimantan Selatan.
“Pemerintah pun terus mendukung berkembangnya Perguruan Tinggi demi meningkatkan sumber daya manusia,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Muslim mengungkapkan kemajuan yang luar biasa dibidang kesehatan ataupun farmasi dengan perubahan yang mendasar pelayanan jemput bola menggunakan sistem informasi berbasis teknologi.
“Jadi peranan mahasiswa setelah lulus akan lebih memanfaatkan teknologi ini, dengan aplikasi yang membatu masyarakat mendapatakan pelayanan,”ucapnya.
Adapun Wakil Ketua I Bidang Akademik STIKES Borneo Lestari, M Nazarudin mengatakan sasaran yang lebih utama melalui sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat mengenai Farmasi digital dan membuka pikiran masyarakat.
“Sosialisasi dulu mengenai Farmasi digital dengan membuka pikiran masyarakat dan diarahkan kebelakangnya yang berbasis digital,”tutupnya.
Reporter : Aya
Editor : Mukta
Photo : Aya
