Wartaniaga.com, Marabahan – Sejumlah warga di Pulau Alalak atau Pulau Sugara dalam dua bulan terakhir menjerit akibat aliran sungai barito tidak dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari hari dikarenakan rasa asin akibat intrusi air laut.
Salah satu warga Pulau Alalak, Retni mengungkapkan air sungai yang mengalir di pulau tersebut memang mengalami rasa asin yang membuat aktivitas disungai berkurang sehingga tidak bisa memenuhi kebutuhan air sehari hari.
“Untuk mandi dan mencuci saja tidak bisa, karena asin akibatnya kegiatan masyarakat didaerah sungai berkurang,” ujarnya kepada Wartaniaga.com sembari membeli air bersih, Senin (7/10).
Ia menambahkan sungai yang menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat di Pulau Alalak itu, kini terbengkalai hingga aktivitas perahu yang sering terlihat sudah jarang beraktivitas wilayahnya. Parahnya lagi, baling-baling diperahu milik beberapa warga ada yang mulai berkarat akibat kadar air asin di pulau itu menjadi faktor penyebab utamanya.
“Karena kadar garamnya tadi sampai baling-baling perahu punya warga ada yang berkarat,” ungkapnya.
Hal senada juga dirasakan Ahmad Rasyidi warga Pulau Alalak, selain aktivitas warga terganggu karena intrusi air laut diwilayahnya, Masyarakat juga mengeluhkan kurangnya ketersedian air bersih masih menjadi masalah utama bagi kebutuhan sehari-hari mereka didaerah tersebut.
“Iya benar, karena air laut pasang kami tidak bisa menggunakan untuk kebutuhan sehari-hari, bahkan air bersih masih jadi kendala,” katanya.
Rasyidi menambahkan ketersediaan air bersih yang dimiliki pemasok juga masih kurang akibatnya penyediaannya pun masih belum maksimal, hal ini, dikarenakan air sungai Barito yang berasa asin.
“Jalan satu satunya, warga bersabar menunggu sampai musim hujan,” pungkasnya.
Reporter : Riswan
Editor : Hamdani
Foto : Riswan