Wartaniaga.com,Banjarmasin- Sejarah Kalimantan Selatan sebagai salah satu pusat penyebaran Islam di wilayah timur nusantara menjadi salah satu alasan dilaksankannya Festival Ekonomi Syariah Kawasan Indonesia Timur (FESyar KTI) 2019 di Banjarmasin yang akan digelar 12-14 September mendatang.
Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalsel, Herawanto sejarah mencatat transaksi syariah sudah dilaksanakan masyarakat Banjar sejak zaman dahulu.
“Budaya dan identitas komunitas orang Banjar dalam melakukan perdagangan dengan selalu menggunakan aqad jual beli adalah cermin konsep syariah” terangnya saat jumpa pers persiapan FESyar KTI 2019, di Banjarmasin, Selasa (10/9).
Dikatakannya, konsep ekonomi syariah secara eksklusif bukan saja ditujukan untuk umat Islam, tetapi secara inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat dalam menggerakkan roda perekonomian.
“Ini merupakan pelaksanaan yang ketiga setelah 2 tahun sebelumnya dilaksanakan di Makasar pada tahun 2017 dan ditahun 2018 di Balikpapan” paparnya seraya menambahkan FESyar KTI kali bertemakan Bergerak Bersama Ekonomi Syariah.
Herawanto menambahkan maksud dan tujuan kegiatan FESyar ini adalah sebagai panduan bagi aktivitas ekonomi di Kawasan Indonesia Timur. Dan peserta FESyar KTI terdiri dari berbagai wilayah mencakup Wilayah Kalimantan, Wilayah Bali dan Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku Papua.
“Kami yakin dengan kegiatan FESyar KTI 2019 ini akan membangkitkan perekonomian dikawasan Indonesia Timur apalagi saat ini bisnis konvensional secara global agak melambat. Nah kesempatan inilah kita harus bisa membaca peluang bisnis syariah di mana negara lain yang notabene penduduknya sedikit muslim sudah lebih duluan mengembangkan bisnis ini,” pungkas Herawanto
Pada kesempatan ini Bank Indonesia juga akan memperkenalkan pengembangan ekonomi dengan sistem digitalisasi agar pelaku usaha tidak ketinggalan bisnis dengan tekgnologi berbasis 4.1.
Reporter : Edhy Dharmawan
Editor : Didin Ariyadi
Foto : Edhy Dharmawan





















