Wartaniaga.com, Banjarmasin- Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kalimantan Selatan (Kalsel) mengalamai peningkatan yang cukup signifikanhingga 60, 23. Jumlah ini telah melebihi sektor pertambangan khususnya batubara yang hanya 20 persen.
Hal ini diungkapkan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kalsel Supriadi disela-sela pembukaan Apindo UMKM SUMMIT 2019 & UMKM Expo 2019, Sabtu (9/3).
Menurutnya, Apindo akan selalu mendukung dan memotivasi agar umkm terus tumbuh dan berkembang. “ Kami akan support mereka terus karena hampir 60, 23 persen pertumbuhan ekonomi berasal dari umkm, apalagi di Kalsel, sektor batubara hanya 20% pertubuhannya” ujarnya.
Dikatakanya kegiatan ini merupakan salah satu bentuk dukungan Apindo terhadap UMKM Banua. “ Kami melakukan penilaian terhadap 400 UMKM yang sudah berstandar dan sebanyak 5 pemenang akan diberikan reward” katanya.
Suriadi juga mengungkapkan hingga saat ini sudah hampir ribuan UMKM yang tergabung di Apindo Kalsel, di antaranya, 120 UMKM pengrajin sasirangan dan 700 sektor yang lain.
“Kegiatan seperti ini yang pertama di Indonesia dan Apindo Kalsel sebagai pelopor SUMMIT Apindo UMKM. Kita berharap hal serupa juga bisa ditiru dan lanjutkan oleh provinsi lain.” Ucap Suriadi
Sementara itu Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor mengatakan keberadan Usaha Kecil Menengah (UKM) sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi. Untuk itu, pihaknya selalu mendukung perkembangannya dengan berbagai kegiatan dan pelatihan di Dinas-dinas terkait.
Berbeda dengan sektor tambang, ujar Paman Birin, sapaan akrab gubernur Kalsel ini, yang kadang bisa habis sektor dan sumber dayanya.
Baginya, usaha kecil dapat bertahan dan dapat mendukung perkembangan ekonomi daerah serta untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Orang dengan menjual pisang goreng saja di muka rumah bisa untuk makan sekeluarga yang penting bergerak jangan pengoler.” tandasnya.
Reporter : Fathur Rahman
Editor : Didin Ariyadi
Foto : Fathur Rahman