Menjaga Hulu Sungai Selatan Tetap Nyaman, Aman, dan Damai

Wartaniaga.com– Ketika kita berbicara tentang pembangunan daerah, sering kali yang muncul di benak adalah infrastruktur megah, gedung-gedung pemerintahan, dan geliat ekonomi. Namun, sesungguhnya, fondasi terpenting dari kemajuan sebuah daerah adalah rasa aman dan damai.

Hulu Sungai Selatan (HSS), sebagai salah satu kabupaten dengan sejarah panjang dan karakter religius yang kuat, sedang berada pada fase penting untuk memastikan bahwa pembangunan yang berjalan hari ini berakar pada stabilitas sosial, keadilan, dan harmoni masyarakatnya.

Mewujudkan daerah yang aman untuk berusaha, bermasyarakat, dan bernegara tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Ia adalah hasil kerja panjang yang menuntut kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku bisnis. Pemerintah memegang peran sebagai pengarah dan penjamin kebijakan yang adil, masyarakat menjadi pengawal moral dan sosial, sementara pelaku usaha berperan sebagai penggerak ekonomi yang memberi napas bagi kesejahteraan bersama. Ketiganya harus berjalan beriringan dalam semangat gotong royong khas Banua.

Hulu Sungai Selatan sesungguhnya memiliki semua modal dasar untuk maju. Dengan potensi besar di sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan, masyarakat HSS telah lama hidup dari kearifan alam yang subur.

Kini, geliat agroindustri dan pariwisata menjadi babak baru yang memperluas sumber pertumbuhan ekonomi. Letak geografis yang strategis di jantung Kalimantan Selatan menjadikan HSS bukan sekadar daerah penghasil, tapi juga simpul penting dalam konektivitas antarwilayah.
Pengakuan nasional yang pernah diterima sebagai daerah “Sangat Inovatif” pada tahun 2021 menunjukkan bahwa semangat pembaruan di HSS bukanlah jargon, melainkan bukti nyata kerja pemerintahan.

Pada masa kepemimpinan H. Syafrudin Noor, fondasi penguatan ekonomi daerah diletakkan dengan kokoh. Kini, di bawah Bupati H. Udin Ansharuddin atau akrab disapa H. Udin Anshar, pembangunan tersebut dilanjutkan dengan semangat baru yang menekankan kesinambungan dan pemerataan hasil pembangunan.

Namun, sebagaimana sering terjadi di berbagai daerah lain, perjalanan pembangunan tidak selalu mulus. Dinamika politik dan sosial menjadi bagian dari proses yang harus dihadapi dengan kedewasaan.

Belakangan, muncul isu dan tudingan tak sedap yang dialamatkan kepada kepemimpinan Bupati H. Udin Anshar. Tuduhan yang mengarah pada dugaan KKN sempat menghiasi ruang publik. Akan tetapi, menariknya, sang bupati menanggapinya dengan tenang dan arif, tanpa reaksi emosional.

Sikap seperti ini menunjukkan kematangan seorang pemimpin. Dalam situasi penuh tekanan, ketenangan justru menjadi pesan moral, bahwa kepemimpinan sejati bukanlah tentang membalas tudingan, tetapi membuktikan dengan kerja nyata.

Di sisi lain, masyarakat HSS yang dikenal religius dan santun pun memahami bahwa stabilitas pemerintahan adalah syarat utama agar pembangunan tetap berjalan. Tidak sedikit warga yang justru terpanggil membela pemimpinnya, menyadari bahwa isu-isu yang berkembang sering kali beraroma politis dan tidak substansial.

Sebagai pemerhati sosial keagamaan, saya melihat bahwa nilai-nilai religius dan kearifan lokal masyarakat HSS adalah kekuatan besar yang harus terus dijaga. Dalam kehidupan masyarakat Banua, ajaran agama dan adat berjalan berdampingan, menjadi penuntun moral agar masyarakat tidak mudah terprovokasi. Ketika politik mulai memanas, masyarakat yang berakar pada nilai-nilai keislaman dan budaya lokal selalu punya cara untuk meneduhkan keadaan, dengan musyawarah, silaturahmi, dan saling mengingatkan dalam kebaikan.

Harapan terbesar kita bersama adalah agar Hulu Sungai Selatan tetap menjadi daerah yang tenang, kondusif, dan nyaman. Pemerintah daerah perlu terus fokus pada agenda pembangunan dan pelayanan publik, sementara masyarakat tetap menjaga persatuan. Jangan biarkan dinamika politik menodai semangat kebersamaan yang telah lama menjadi ciri khas HSS.

Sebab kemajuan tidak akan tumbuh di tengah kegaduhan. Ketenangan adalah tanah subur bagi kreativitas, investasi, dan inovasi. Hulu Sungai Selatan harus dijaga agar tetap menjadi ruang yang menenangkan ,bagi para petani yang bekerja di sawah, bagi pelaku usaha yang berinovasi, dan bagi generasi muda yang sedang menatap masa depan.

Di titik inilah, kami yakin, kebersamaan antara pemerintah, masyarakat, dan tokoh Banua akan menjadi kunci. Mari kita rawat kedamaian HSS dengan kerja nyata, kejujuran, dan niat tulus. Karena daerah yang damai bukan sekadar daerah yang tanpa konflik, tetapi daerah yang masyarakatnya saling percaya dan saling menguatkan.

Hulu Sungai Selatan — dengan segala potensi, kearifan, dan religiusitasnya layak menjadi teladan tentang bagaimana kemajuan dan kedamaian dapat berjalan seiring. Sebab Banua yang nyaman adalah Banua yang bermartabat.

Penulis : Abdul Karim
Pemerhati Sosial Keagamaan Banua & Penggiat Kemasyarakatan.

Pos terkait