Wartaniaga.com, Jakarta — Aroma rempah khas Kalimantan Selatan menyeruak, seolah membisikkan kenangan masa kecil di tepi sungai, dapur kayu yang mengepul, dan hangatnya kebersamaan keluarga di kampung halaman. Suara tawa bercampur obrolan akrab membuat suasana semakin penuh rasa rindu yang akhirnya menemukan tempatnya.
Untuk pertama kalinya, Bubuhan Banjar (Bubba) Food Jabodetabek berhasil menggelar Bazar Kuliner Banjar, sebuah pertemuan yang bukan hanya tentang makanan, melainkan juga tentang hati yang merindu.
Sekitar 350 pengunjung tumpah ruah di Jalan Kodau Jati Mekar, Bekasi Barat, Sabtu (30/8), demi mencicipi cita rasa otentik Banjar yang selalu melekat di ingatan.
Dari Ketupat Kandangan, Soto Banjar, Ikan Patin Bakar, Nasi Kuning, Lontong Banjar (Orari) hingga ragam wadai Banjar seperti Untuk-untuk, Sari Muka India, Kararaban, hingga Lumpur Surga—setiap sajian hadir bagai potongan kisah, menghadirkan kembali memori tentang rumah, keluarga, dan tanah kelahiran.
Lebih dari sekadar pesta rasa, bazar ini menjadi ruang silaturahmi. Para perantau Banjar dari berbagai penjuru Jabodetabek saling bertegur sapa, berkenalan, dan merasakan kembali hangatnya kebersamaan yang kerap dirindukan saat jauh dari tanah asal.
Ketua Bubba Food, Evan, tak kuasa menahan haru.
“Hari ini kita membuktikan bahwa kuliner Banjar bisa menjadi magnet yang menyatukan hati. Terima kasih kepada para tenant, pengunjung, dan semua yang berkontribusi. Ini bukan sekadar bazar, ini awal sebuah gerakan,” ucapnya penuh syukur.
Sementara itu, pembina Bubba Food, Hadi, menegaskan bahwa momentum ini adalah langkah besar untuk mengenalkan kuliner Banjar lebih luas.
“Kami melihat potensi kuliner Banjar untuk mendunia. Dukungan semua pihak membuat acara ini jauh melampaui ekspektasi,” katanya optimistis.
Menyusul antusiasme yang begitu tinggi, Bubba Food berkomitmen menjadikan acara ini sebagai festival tahunan—lebih besar, lebih meriah, dan menjadi simbol kebanggaan warga Banjar di tanah rantau.
Di balik setiap suapan Soto Banjar dan manisnya sepotong wadai, tersimpan pesan mendalam: kuliner adalah bahasa hati yang mampu menyatukan jiwa, menghapus jarak, dan menjembatani rindu akan kampung halaman.
Editor: Eddy Dharmawan