Wartaniaga.com, Banjarmasin – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Kalimantan Selatan dr H Diauddin MKes menyebutkan ada sekitar 30 anak di Kalsel belum Vaksin lengkap.
Hal tersebut disampaikan nya usai kegiatan “Workshop Diseminasi Pesan Kunci Dalam Rangka Pekan Imunisasi Dunia Tahun 2023” di Rodita Hotel Banjarmasin, Kamis (4/5).
“Meskipun cakupan vaksinasi sudah mencapai 90.9 %, tetapi masih banyak daerah yang belum mencapai angka diatas 90 %,” ungkapnya.
Terutama lanjutnya di Kotabaru dan Tanah Bumbu. Kedua kabupaten ini memang jauh dari akses pelayanan kesehatan karena berada di kepulauan.
Kadinkes menghimbau agar masyarakat peduli dengan imunisasi ini. Sehingga bila bayi/anak akan terhindar dari beberapa serangan penyakit.
“Ayo segeralah imunisasi anak, dengan mendatangi pelayanan kesehatan terdekat agar terhindar dari serangan penyakit,” himbaunya.
Sementara itu, KH Mukri Yunus Ketua Ikatan Ponpes di Kalsel mengatakan Imunisasi merupakan salah satu ikhtiar dalam menghindari dari serangan penyakit.
“Imunisasi sudah dinyatakan halal oleh MUI, maka dianjurkan bagi orang tua untuk melakukan imunisasi bayi atau anak agar kebal terhadap serangan penyakit,” tutur pria yang akrab dipanggil Guru Jorong ini.
Dikesempatan yang sama, dr Edi Hartoyo SpA(K) merupakan dokter spesialis anak menganjurkan agar bayi atau anak di imunisasi.
“Imunisasi selain aman juga diberikan gratis oleh pemerintah kepada masyarakat Indonesia,”ujarnya.
Dia mengatakan kalau saja bayar tentu biaya sangat mahal, apalagi sampai 2 atau 3 kali vaksinasi.
“Biayanya sampai jutaan bahkan lebih apabila vaksinnya melalui dokter praktek umum atau rumah sakit swasta,” ungkapnya.
Jadi dr Edi menyarankan agar memberikan imunisasi bayi atau anaknya melalui fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah.
“Ayo segeralah imunisasi bayi atau anak anda ke posyandu, dan pelayanan kesehatan terdekat agar terhindar dan kebal terhadap serangan penyakit,” pungkasnya.
Sebelumnya juga diadakan edukasi pelatihan menulis pada kegiatan workshop oleh M Risanta yang juga merupakan Ahli Pers dari Dewan Pers Indonesia.
Acara diakhiri dengan penyerahan hadiah pemenang lomba karya tulis dalam rangka Pekan Imunisasi Dunia.
Editor: Eddy Dharmawan