Wartaniaga.com, Banjar– Selada Keriting program kemandirian warga binaan pemasyarakatan (WBP), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan, yang ditanam dengan metode hydroponic pada area Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Lapas laris manis diborong oleh pembeli.
Kepala Lapas (Kalapas), Wahyu Susetyo mengatakan pihaknya kemaren melaksanakan panen selada keriting yang dibudidaya warga binaan, pada area SAE Lapas, program pembinaan kemandirian.
“Pembeli selada dari Casual Farmer, distributor selada yang memang mereka biasa mengantar ke minimarket dan outlet jualan kebab,” ucapnya Sabtu (04/02).
Kalapas mengatakan, selada yang diborong pembeli sebanyak 12 kilo, dengan harga Rp 25 ribu untuk setiap kilonya. Hasil penjualan menjadi komponen pemenuhan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan sebagian premi menjadi hak warga binaan dalam bentuk tabungan yang akan diberikan saat mereka bebas nanti.
WBP mampu dan sukses budidaya tanaman selada keriting dengan metode hydroponik, berkat keahlian yang didapat dari pelatihan kemandirian bersertifikat yang dilangsungkan Lapas Narkotika Karang Intan, bekerjasama dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banjar beberapa waktu lalu.
“Ini panen yang kesekian kalinya, sebelumnya selada warga binaan juga selalu habis dibeli distributor Casual Farmer. Kita patut berbangga karena program kemandirian yang kita langsungkan membuahkan hasil, dan diharapkan keahlian yang didapat berguna saat warga binaan bebas nanti,” pungkas Kalapas.
Lapas Narkotika Karang Intan memfasilitasi warga binaan dengan berbagai aktifitas positif, khususnya pada area SAE yang dimiliki Lapas.
SAE merupakan wadah bagi warga binaan untuk melakukan pembelajaran dan pengembangan diri, menjadi lebih produktif untuk lebih mandiri.
Editor: Aditya