Wartaniaga.com, Banjarmasin – Sebagai pintu gerbang Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) berencana mengubah ketergantungan ekonomi dari semula sektor pertambangan ke sektor pertanian.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Selatan Firman Yusi, Sp., dalam wawancaranya usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. Kalsel di ruang rapat Komisi IV, Kamis (16/3).
“Kita hendak menggeser ketergantungan ekonomi kita dari sektor pertambangan ke sektor pertanian nah ini kan kita berharap tidak hanya tanggung jawabnya dinas pertanian, tetapi menjadi tanggung jawab dinas pendidikan untuk mempersiapkan SDMnya kaitanya dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berjurusan pertanian maka ini harus dimobilisasi, jadi sumber daya yang kita punya harus dimobilisasi untuk memperkuat SMK-SMK kita yang memiliki jurusan pertanian.” Ujar Firman.
Lebih lanjut Firman Yusi menargetkan minat anak zaman sekarang tertarik dibidang pertanain.
“Targetnya adalah meningkatkan minat anak muda kita, anak-anak kita yang dalam usia sekolah untuk menempuh bidang pertanian, karena ini menjadi problem usia nasional juga bahwa petani usia muda itu jumlahnya sangat rendah bahkan ada penelitian Bappenas yang menyatakan tahun 2029 kalau tidak salah itu, ini petani indonesia akan punah terkait dengan rentang usia kita sekarang, nah oleh karena itu tanggung jawab dinas pendidikan adalah bagaimana membuat sektor pertanian menjadi sektor menarik melalui update dari SMK-SMK yang berjurusan pertanian. ” Katanya.
Firman Yusi juga mengharapkan fokus pendidikan kita diarahkan untuk memenuhi SDM sesuai dengan kebutuhan IKN, karena bagaimana pun IKN yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur itu dalam jangka waktu dekat akan terwujud.
“Nah fakta sekarang ketika IKN mulai dibangun persiapan- persiapan yang dilakukan sangat sedikit tenaga kerja lokal yang bisa diserap untuk persiapan ini, kita khawatir nanti ketika IKN “sudah operasional” ternyata juga masih sedikit menyerap tenaga kerja lokal dengan alasan ketidak siapan tenaga kerja lokal menyesuaikan dengan kebutuhan di IKN, nah oleh karena itu dinas pendidikan juga kita harapkan memfokuskan program pendidikannya untuk memenuhi kebutuhan di IKN nantinya jadi menyesuaikan dengan kebutuhan, IKN misal di desain sebagai kota yang smart city dan ramah lingkungan maka bagaimana kita bisa menjadi pelaku-pelaku dalam kota yang smart dan ramah lingkungan itu,” tambahnya.
Dilain sisi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muhammadun, A.KS. M.I.Kom., mengatakan untuk mendukung IKN nanti pemerintah provinsi akan memfokuskan para wisata dan pertanian.
“kita gerbangnya terutama daerah Tanjung nah ini memang harus difokuskan para wisata dan pertanian. Ada jua pak gubernur mengatakan sudah waktunya pertambangan nanti kita akan kita tinggalkan, kita kuatkan dengan sektor pertanian maupun pariwisata untuk mendukung itulah maka diperlukan sekolah-sekolah pertanian yaitu SMK yang menggeluti siswanya dibidang pertanian tapi yang lebih modern jadi tidak ditinggalkan oleh kaum milenial tapi disukai karena alat sudah macam digitalisasi sesuai dengan zaman sekarang termasuk dalam pariwisata,” imbuhnya.
Editor: Aditya