Wartaniaga.com, Kandangan-Kabuten Hulu Sungai Selatan (HSS) ditetapkan sebagai Juara 1 Kabupaten/Kota Terbaik Tingkat Nasional Kelompok Target pelayanan KB 500-1500 aseptor.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) HSS Syamsuri Arsyad dari Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo pada pertemuan Koordinasi Intensifikasi Pelayanan KB dan Perluasan Akses Layanan KB di Faskes Kabupaten dan Kota tingkat Provinsi Kalsel serta Upaya Penurunan Stunting, bertempat di Hotel Galaxy Banjarmasin, Selasa (6/9).
Mengangkat Tema “Bergerak Bersama Melalui Intensifikasi Dan Perluasan Akses Pelayanan KB Dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting”.
Pertemuan Koordinasi ini dibuka secara resmi Kepala BKKBN didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar dan Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel, Komandan Korem 101 Antasari.
Wabup Syamsuri mengatakan ini merupakan usaha dan upaya keras dari para relawan dilapangan terutama para Penyuluh KB dan PKK.
“Perencanaan dalam berkeluarga itu penting, karna banyak tentu banyak yang harus dipelihara, apalagi dengan ekonomi yang lemah, menjadi peluang untuk stunting cukup tinggi” kata Wabup.
Rencanakanlah dengan kehamilan yang baik sebagai upaya yang sangat penting untuk mencegah dan menghindarkan anaknya dari persoalan stunting.
” Stunting adalah masalah kita semua, pelayanan KB juga hari ini diberikan oleh karena itu kepada kita semua. Maru kita sukseskan gerakam KB di HSS ” paparnya.
Sementara itu, Sekda Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar mengatakan kegiatan ini diharapkan menjadi ikhtiar dalam upaya percepatan penurunan stunting melalui optimalisasi program KB di Provinsi Kalsel.
“Dengan meningkatnya pelayanan KB semoga dapat memberikan pemahaman bagi pasangan usia subur untuk mengatur kehamilan dengan cara mencegah usia kehamilan terlalu dini” ucapnya.
Menurut Sekda tujuannya adalah meningkatkan Kesehatan ibu dan memastikan ketercukupan gizi bagi anak.
Provinsi Kalsel secara khusus mendapat perhatian lebih karena masih termasuk kedalam 10 provinsi dengan angka stunting tinggi yaitu diangka 30%.
” Data ini menunjukkan stunting tidak bisa dianggap remeh mengingat dampaknya terhadap modal manusia dan pembangunan sangat besar, peningkatan akses dan kualitas pelayanan KB sebagai salah satu pencegah stunting hendaknya terus ditingkatkan, tuturnya.
Dengan kemitraan yang berjalan optimal sehingga target penurunan stunting tahun 2024 sekitar 14% dapat dicapai, terlebih lagi untuk menekan angka penurunan stunting dikalsel yang masih cukup tinggi.
Reporter : Amutz
Editor : Hani




















