Lembaga Internasional Telah Disusupi Kampanye Anti Sawit?

Nuri Andarwulan, Direktur Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology Center (SEAFAST) memberikan paparan pada #INAPalmOil Talkshow pada Rabu, (20/5)

Nuri Menjelaskan, Informasi dari flyer tersebut menjadi rancu dan menyesatkan karena seakan-akan dilarang dan dianjurkan padahal belum ada bukti ilmiah yang valid akan keterkaitan keduanya, justru lemak jenuh maupun tidak jenuh keduanya diperlukan secara seimbang dalam tubuh manusia. Selain itu, minyak kelapa sawit mengandung asam palmitate yang merupakan lemak jenuh. Asam palmitate berfungsi sebagai surfactant alveoli dan memberikan perlindungan pada paru-paru yang sehat.

Selain Kemenlu, SEAFAST bersama dengan masyarakat perkelapasawitan Indonesia (MAKSI) dan Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) telah melayangkan surat keberatan kepada kantor WHO dan telah ditanggapi dengan merevisi infografis tersebut dan mengunggahnya di website resmi WHO EMRO. Namun infografis sebelumnya telah beredar luas di masyarakat melalui media sosial dan merugikan industri kelapa sawit.

Rilis CPOPC

Pos terkait